
Butuh Modal, Wijaya Karya Terbitkan Perpetual Bond Rp 1,4 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 January 2019 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali menawarkan obligasi bunga abadi (perpetual bond) yang di sempat ditawarkan di tahun lalu. Kali ini jumlah yang ditawarkan nilainya mencapai Rp 1,4 triliun dari total rencana penerbitan sebelumnya senilai Rp 2 triliun.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan di penawaran kedua ini akan perusahaan akan menawarkan setara dengan jumlah yang belum diserap investor di akhir tahun lalu. Masa penawarannya dimulai awal bulan ini dan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2019.
"Maksimal Rp 1,4 triliun lagi tambahannya. (Masa penawarannya) dari awal bulan sampai akhir bulan ini," kata Steve kepada CNBC Indonesia, Senin (21/1).
Untuk tingkat kuponnya masih sama dengan jumlah yang diterbitkan di akhir tahun lalu. Untuk tiga tahun pertama tingkat bunganya sebesar 10,5%. Perusahaan akan memberikan opsi pelunasan (call option) setelah tahun ketiga.
Namun jika opsi ini tidak diambil oleh investor, tingkat bunganya akan dinaikkan menjadi 2% dan di tahun kelima tingkat bunganya akan naik sebesar 4,5%.
Sehingga secara total, jika investor tak melakukan call option, investor akan secara rutin menerima kupon sebesar 17% setiap tahunnya.
Masa bookbuilding ini telah dimulai pada 9 Januari lalu dan akan berakhir pada 22 Januari nanti. Sementara penerbitan efeknya diagendakan pada 29 Januari 2019 nanti.
(hps/hps) Next Article Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan di penawaran kedua ini akan perusahaan akan menawarkan setara dengan jumlah yang belum diserap investor di akhir tahun lalu. Masa penawarannya dimulai awal bulan ini dan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2019.
"Maksimal Rp 1,4 triliun lagi tambahannya. (Masa penawarannya) dari awal bulan sampai akhir bulan ini," kata Steve kepada CNBC Indonesia, Senin (21/1).
Namun jika opsi ini tidak diambil oleh investor, tingkat bunganya akan dinaikkan menjadi 2% dan di tahun kelima tingkat bunganya akan naik sebesar 4,5%.
Sehingga secara total, jika investor tak melakukan call option, investor akan secara rutin menerima kupon sebesar 17% setiap tahunnya.
Masa bookbuilding ini telah dimulai pada 9 Januari lalu dan akan berakhir pada 22 Januari nanti. Sementara penerbitan efeknya diagendakan pada 29 Januari 2019 nanti.
(hps/hps) Next Article Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai
Most Popular