
Ekonomi Jepang Lesu, Yen 'Keok' Lawan Dolar AS
tahir saleh & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 January 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang mulai dipukul mundur oleh dolar AS. Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi forex terkemuka dunia, yen kini diperdagangkan di level 109,639/dolar AS.
Level yen hari ini, Senin (21/1/2019), memang masih lebih kuat dibandingkan posisi penutupan hari Jumat (18/1/2019) yang berada di level 109,762/dolar AS, namun perlahan-lahan indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback (dolar AS) mulai berbalik arah.
Yen dipukul mundur seiring dengan pudarnya optimisme dari pelaku usaha sektor manufaktur yang beroperasi di sana.
Berdasarkan Reuters Tankan Index periode Januari 2019 yang didapat dari survei terhadap perusahaan skala besar dan menengah di Jepang, optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun 5 poin menjadi 18 pada bulan ini, level terendah dalam 2 tahun terakhir.
Melansir Reuters, eksportir mengeluhkan lemahnya permintaan dari China dan AS. Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai perang dagang antar 2 negara mitra dagang utamanya tersebut.
Hasil survei yang mengecewakan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Jepang masih akan menghadapi tekanan yang besar ke depan. Belum lama ini, inflasi Jepang periode Desember 2018 diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Laju inflasi bulan Desember juga merupakan yang terlambat sejak Oktober 2017.
Dengan demikian, pelaku pasar berekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) selaku bank sentral Jepang masih akan menerapkan kebijakan moneter yang longgar, sehingga bensin bagi yen untuk menguat pun menjadi berkurang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank) Next Article Dolar AS Cenderung Melemah Dihadapan Mata Uang Utama Dunia
Level yen hari ini, Senin (21/1/2019), memang masih lebih kuat dibandingkan posisi penutupan hari Jumat (18/1/2019) yang berada di level 109,762/dolar AS, namun perlahan-lahan indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback (dolar AS) mulai berbalik arah.
![]() |
Yen dipukul mundur seiring dengan pudarnya optimisme dari pelaku usaha sektor manufaktur yang beroperasi di sana.
Melansir Reuters, eksportir mengeluhkan lemahnya permintaan dari China dan AS. Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai perang dagang antar 2 negara mitra dagang utamanya tersebut.
Hasil survei yang mengecewakan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Jepang masih akan menghadapi tekanan yang besar ke depan. Belum lama ini, inflasi Jepang periode Desember 2018 diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Laju inflasi bulan Desember juga merupakan yang terlambat sejak Oktober 2017.
Dengan demikian, pelaku pasar berekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) selaku bank sentral Jepang masih akan menerapkan kebijakan moneter yang longgar, sehingga bensin bagi yen untuk menguat pun menjadi berkurang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank) Next Article Dolar AS Cenderung Melemah Dihadapan Mata Uang Utama Dunia
Most Popular