Bos BCA: Rupiah Stabil, BI Tak Perlu Naikkan Bunga Acuan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 January 2019 13:27
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BBCA), Jahja Setiaatmadja, memandang bunga acuan di awal tahun sudah seharusnya ditahan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Siang ini, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga acuan. Kemungkinan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan dewan gubernur lainnya akan menahan suku bunga acuannya yaitu BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 6%.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BBCA), Jahja Setiaatmadja, memandang bunga acuan di awal tahun sudah seharusnya ditahan.

Alasannya, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir bergerak cukup stabil dan menguat. Bagi Jahja, belum ada alasan yang cukup kuat bagi BI kembali menaikkan suku bunga acuannya.

"Bisa menahan karena rupiah cukup stabil, dan sempat menguat," kata Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Kamis (17/1/2019).
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah dalam beberapa minggu terakhir bergerak cukup stabil di kisaran Rp 14.100/US$. Meredanya dinamika ekonomi global menjadi penyebab utama.

Namun, Jahja menilai keputusan bank sentral ke depannya akan tetap bergantung pada kebijakan bunga bank sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed).

"Tergantung Fed. Semula mereka akan naikkan sekitar 3 kali 0,25%. Tapi terakhir, pengamat memperkirakan flat," tegasnya.

Sebelumnya, Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan sinyal bunga acuan BI sudah hampir mencapai puncaknya.

"Untuk memperkuat stabilitas, mengendalikan inflasi, memang stance moneter yang pre-emptive dan ahead of the curve masih akan kami pertahankan," kata Perry

"Walaupun tingkat suku bunga kami, BI 7 Day RR kami, pada saat ini sudah hampir mencapai puncaknya," jelasnya.

Selama 2018, bunga acuan BI sudah terkerek dari 4,25% ke 6% atau naik 175 bps.
(wed/wed) Next Article Bunga Acuan BI Bakal Turun Pekan Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular