
The Fed Tak Naikkan Bunga Tahun Ini? Belum Tentu!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 January 2019 21:01

Dalam pengambilan keputusannya, The Fed memperhatikan dua indikator utama yakni inflasi dan pasar tenaga kerja. Berbicara mengenai inflasi, The Fed menggunakan personal consumption expenditures (PCE) price index sebagai ukurannya. Target jangka panjang untuk inflasi adalah 2%.
Untuk periode November 2018, PCE price index tumbuh sebesar 1,8% YoY atau masih berada di bawah target The Fed. Dengan melihat data ini, tentu normalisasi suku bunga acuan menjadi sulit untuk dilakukan. Apalagi, Powell memang sudah berkata bahwa pihaknya bisa lebih bersabar dalam melakukan normalisasi seiring inflasi yang rendah dan terkendali.
Yang menjadi masalah adalah data tenaga kerja yang begitu kuat. Berbicara mengenai data tenaga kerja, salah satu data yang dipantau oleh The Fed adalah Job Openings and Labor Turnover survey (JOLTS) yang dipublikasikan oleh Departemen Tenaga Kerja.
Pada bulan November, terdapat 6,89 juta lowongan kerja yang dibuka di AS atau sekitar 800.000 lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang dikategorikan menganggur disana.
Kuatnya pasar tenaga kerja di AS juga ditunjukkan oleh angka penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian periode Desember 2018 yang sebesar 312.000, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 179.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kemudian,klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 5 Januari diumumkan sebanyak 216.00 jiwa, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 226.000, juga dilansir dari Forex Factory.
Dengan melihat data tenaga kerja yang begitu kuat, patut diperhitungkan bahwa ruang bagi The Fed untuk melakukan normalisasi masih cukup lebar. Pasalnya, dengan pasar tenaga kerja yang kuat, konsumsi akan terdongkrak naik yang pada akhirnya akan mendorong inflasi ke atas.
(ank/roy)
Untuk periode November 2018, PCE price index tumbuh sebesar 1,8% YoY atau masih berada di bawah target The Fed. Dengan melihat data ini, tentu normalisasi suku bunga acuan menjadi sulit untuk dilakukan. Apalagi, Powell memang sudah berkata bahwa pihaknya bisa lebih bersabar dalam melakukan normalisasi seiring inflasi yang rendah dan terkendali.
Kuatnya pasar tenaga kerja di AS juga ditunjukkan oleh angka penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian periode Desember 2018 yang sebesar 312.000, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 179.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kemudian,klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 5 Januari diumumkan sebanyak 216.00 jiwa, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 226.000, juga dilansir dari Forex Factory.
Dengan melihat data tenaga kerja yang begitu kuat, patut diperhitungkan bahwa ruang bagi The Fed untuk melakukan normalisasi masih cukup lebar. Pasalnya, dengan pasar tenaga kerja yang kuat, konsumsi akan terdongkrak naik yang pada akhirnya akan mendorong inflasi ke atas.
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular