
Pertamina Gratis Dapat PGN, Kenapa PGN Beli Pertagas Rp 20 T?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 January 2019 18:07

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menyelesaikan proses akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) pada 28 Desember 2018.
Akuisisi itu menandai babak baru holding BUMN migas paska ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA)Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN. Pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun.
PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.
"Pembayarannya dilakukan dua kali, 50 persen cash selebihnya kita terbitkan surat utang ke Pertamina," kata Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso saat acara konferensi pers di Graha PGN, Jumat (11/1/2019).
PGN dan Pertamina memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menyampaikan, transaksi akuisisi itu berbayar mengingat PGN adalah perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga transaksinya itu dilakukan berdasarkan aspek komersil. "Ini transaksi komersial dan sifatnya business to business sehingga harus dilakukan sesuai aspek komersialitas," ujat Gigih.
Pada kesempatan yang sama, Diretur Komersial PGN Danny Praditya menambahkan, Pertamina tidak ada kewajiban membayar saham PGN, karena merupakan bentuk penyertaan modal negara. Valuasi sahamnya pun dilakukan secara independen.
Untuk mencegah kerugian negara, Pertamina juga telah mendapat verifikasi Badan Pemeriksa Keuangan. "Pertamina kan penyertaan modal negara, karena kalau kita tidak uplink nantinya ada potensi kerugian negara, jadi semuanya harus dipastikan," ujar dia kepada CNBC Indonesia, saat ditemui seusai acara.
Sebagai gambaran, PGN tahun ini berencana untuk menggelontorkan investasi sekitar US$ 500 juta atau setara Rp 7,04 triliun. Investasi tersebut akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan jaringan dengan menambah pipa-pipa gas, baik pipa transmisi maupun distribusi.
(gus) Next Article Akuisisi Pertagas, PGN Siapkan Investasi Rp 7,03 T di 2019
Akuisisi itu menandai babak baru holding BUMN migas paska ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA)Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN. Pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun.
"Pembayarannya dilakukan dua kali, 50 persen cash selebihnya kita terbitkan surat utang ke Pertamina," kata Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso saat acara konferensi pers di Graha PGN, Jumat (11/1/2019).
PGN dan Pertamina memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menyampaikan, transaksi akuisisi itu berbayar mengingat PGN adalah perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga transaksinya itu dilakukan berdasarkan aspek komersil. "Ini transaksi komersial dan sifatnya business to business sehingga harus dilakukan sesuai aspek komersialitas," ujat Gigih.
Pada kesempatan yang sama, Diretur Komersial PGN Danny Praditya menambahkan, Pertamina tidak ada kewajiban membayar saham PGN, karena merupakan bentuk penyertaan modal negara. Valuasi sahamnya pun dilakukan secara independen.
Untuk mencegah kerugian negara, Pertamina juga telah mendapat verifikasi Badan Pemeriksa Keuangan. "Pertamina kan penyertaan modal negara, karena kalau kita tidak uplink nantinya ada potensi kerugian negara, jadi semuanya harus dipastikan," ujar dia kepada CNBC Indonesia, saat ditemui seusai acara.
Sebagai gambaran, PGN tahun ini berencana untuk menggelontorkan investasi sekitar US$ 500 juta atau setara Rp 7,04 triliun. Investasi tersebut akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan jaringan dengan menambah pipa-pipa gas, baik pipa transmisi maupun distribusi.
(gus) Next Article Akuisisi Pertagas, PGN Siapkan Investasi Rp 7,03 T di 2019
Most Popular