Asing Paling Besar Pemegang SBN RI dari Eropa

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 January 2019 14:36
Hingga awal pekan kedua Januari nilai kepemilikan Asing di SBN sudah lebih dari Rp 900 triliun.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Negara dari kawasan Eropa menjadi pemilik terbesar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Hingga awal pekan kedua Januari nilai kepemilikan Asing di SBN sudah lebih dari Rp 900 triliun.

Direktur SUN Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menyebutkan, setelah Eropa peringkat kedua SBN dikuasai negara dari Amerika dan ketiga dari benua Asia.

"Kalau yang terbesar sih domestik dari (sisi) kepemilikan. Asing itu kan Eropa lalu kemudian Amerika, lalu Asia. Top three-nya itu," kata Loto, di Jakarta, Kamis (10/1/2018).

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) nilai kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 902,44 triliun sekaligus menempati nilai tertinggi sepanjang masa justru ketika pasar obligasi masih terkoreksi. 

Kepemilikan tersebut menunjukkan saat ini investor asing menggenggam 37,81% dari total beredar Rp 2.386 triliun, berdasarkan data terakhir yang dimunculkan yaitu per 8 Januari.  

Posisi kepemilikan tersebut kembali menembus rekor nominal kepemilikan SBN oleh investor asing, setelah sebelumnya rekor tertinggi tercatat pertama kali menembus level psikologis Rp 900 triliun pada 30 November 2018, tepatnya pada Rp 900,59 triliun. 

Tingginya kepemilikan itu menunjukkan minat investor global yang masih terus tinggi dan akhirnya masuk ke pasar surat berharga negara (SBN). 

Naiknya nilai SBN yang dimiliki investor asing tersebut seiring dengan naiknya jumlah SBN yang diterbitkan pemerintah, yaitu sebesar 0,3% dari Rp 2.379 triliun pada 30 November dan 0,77% dari Rp 2.368 triliun pada 31 Desember 2018. 

Tahun ini, pemerintah berniat menerbitkan SBN senilai Rp 825,7 triliun (gross) atau Rp 388,96 triliun (nett). 

Meskipun bertambah, pertumbuhan nilai penerbitan Rp 388,96 triliun tersebut lebih kecil 6,16% dibandingkan dengan target penerbitan bersih 2018 senilai Rp 414,5 triliun, meskipun masih lebih tinggi 8,53% dari realisasi penerbitan 2018 Rp 358,4 triliun.



(wed) Next Article Selama 2018 Utang Pemerintah ke Asing Bertambah Rp 23,59 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular