
Perang Dagang & Shale Oil Bikin Was-was OPEC
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
09 January 2019 18:17

Ketika ditanya tentang kritik yang berkembang terhadap OPEC yang datang dari Gedung Putih, Mazrouei menegaskan bahwa OPEC selalu mendengar apa yang dikatakan AS tentang harga dan produksi minyak. Tapi dia menegaskan bahwa kondisi kartel minyak saat ini "selalu melakukan hal yang benar."
"Saya pikir apa yang kami lakukan adalah, mendengar mereka [AS]. Mereka adalah konsumen utama dan negara-negara produsen utama, kami mendengar apa yang mereka katakan tetapi kami akan selalu melakukan hal yang benar dari perspektif kami, dan selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan [dalam penawaran dan permintaan]."
OPEC dan mitra non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia setuju mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari pada awal Desember 2018, meski Presiden Trump menyerukan agar produksi minyak mentah terus digenjot.
Harga minyak mentah turun di tengah berita bahwa pemerintah AS akan memberikan keringanan bagi 8 importir utama minyak Iran, yang memungkinkan mereka menghindari sanksi AS terhadap Iran selama 180 hari. Sebelumnya negara anggota OPEC seperti Arab Saudi mengindahkan seruan Trump untuk meningkatkan produksi.
"Kami tidak dalam kapasitas untuk mempercayai atau tidak terhadap presiden [Trump]," katanya ketika ditanya apakah ia bisa mempercayai Trump. "Kami dalam posisi yang mengawasi pasar dan memperbaiki setiap kali faktor geopolitik, yang mempengaruhi pasar."
Komentar Al Mazrouei berkaitan dengan gejolak harga minyak pada 2018 ketika OPEC dan negara sekutu non-OPEC, termasuk Rusia, bimbang antara memangkas atau meningkatkan produksi minyak guna menstabilkan harga. Presiden Trump tetap kritis terhadap strategi OPEC dalam membatasi produksi dengan mengatakan bahwa harga minyak terlalu tinggi. (tas)
"Saya pikir apa yang kami lakukan adalah, mendengar mereka [AS]. Mereka adalah konsumen utama dan negara-negara produsen utama, kami mendengar apa yang mereka katakan tetapi kami akan selalu melakukan hal yang benar dari perspektif kami, dan selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan [dalam penawaran dan permintaan]."
OPEC dan mitra non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia setuju mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari pada awal Desember 2018, meski Presiden Trump menyerukan agar produksi minyak mentah terus digenjot.
"Kami tidak dalam kapasitas untuk mempercayai atau tidak terhadap presiden [Trump]," katanya ketika ditanya apakah ia bisa mempercayai Trump. "Kami dalam posisi yang mengawasi pasar dan memperbaiki setiap kali faktor geopolitik, yang mempengaruhi pasar."
Komentar Al Mazrouei berkaitan dengan gejolak harga minyak pada 2018 ketika OPEC dan negara sekutu non-OPEC, termasuk Rusia, bimbang antara memangkas atau meningkatkan produksi minyak guna menstabilkan harga. Presiden Trump tetap kritis terhadap strategi OPEC dalam membatasi produksi dengan mengatakan bahwa harga minyak terlalu tinggi. (tas)
Pages
Most Popular