Barat Teriak Inflasi, OPEC dan Rusia Tetap Cuek

Redaksi, CNBC Indonesia
26 May 2022 21:20
pengeboran minyak
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - OPEC+ mengacuhkan imbauan negara barat untuk meningkatkan produksi minyak mentah. Berdasarkan sumber Reuters, negara-negara pengekspor minyak tersebut akan mempertahankan produksi minyak sesuai kesepakatan yang diambil pada 2021.

Pada Juli 2021, negara-negara anggota OPEC dan beberapa negara produsen minyak lainnya termasuk Rusia, sepakat untuk setiap bulan menurunkan produksi minyak mentah dunia sebanyak 400.000 barel per hari.

Seharusnya, penurunan produksi tersebut berakhir pada akhir September tahun ini. Namun, suplai minyak mentah di pasar global dalam beberapa bulan terakhir telah merosot tajam akibat sanksi terhadap minyak produksi Rusia serta produksi Nigeria dan Angola yang jauh di bawah target.

Negara-negara barat, yang menghadapi ancaman tingkat inflasi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, telah berulang kali meminta OPEC+ untuk meningkatkan produksinya. Namun, para negara anggota OPEC dan sekutunya terus menegaskan bahwa pasar minyak dunia seimbang. Kenaikan harga dalam beberapa waktu terakhir, menurut mereka, tidak berhubungan dengan faktor fundamental.

"Kenapa mengubah hal yang sudah bekerja dengan sempurna. Kami akan mengumumkan bahwa kami akan meanikkan produksi sebesar 432.000 barel per hari, meskipun kami tidak bisa melakukannya," kata sumber Reuters.

Pada April, OPEC+ memproduksi 2,6 juta barel per hari minyak yang sebagian besar merupakan produksi minyak rusia.. Level produksi tersebut berada di bawah target OPEC+.

Harga minyak dunia naik 5% pada Mei, didorong oleh ekspektasi Uni Embargo bakal sepakat untuk melakukan embargo atas minyak Rusia. Harga minyak mentah jenis Brent diperdagangkan di level US$115 pada Kamis.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi dan Rusia Berulah, Harga Minyak Langsung Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular