Perang Dagang & Shale Oil Bikin Was-was OPEC

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
09 January 2019 18:17
Minyak Serpih AS Picu Persaingan Kian Intensif
Foto: Opec.org
Harga minyak terkoreksi setelah menyentuh level tertingginya di atas US$ 86 per barel pada awal Oktober 2018, karena kekhawatiran kelebihan pasokan global dan melemahnya permintaan.

Pada hari Rabu (9/2/2019), harga minyak mentah jenis Brent untuk patokan Asia dan Eropa, bertahan di level US$ 59,28 per barel sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk patokan AS mencapai US$ 50,34 per barel.

Perang dagang AS-China, gejolak politik di Eropa dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga dinilai mengaburkan prospek permintaan komoditas energi ini.

Energy Information Agency menaikkan proyeksinya terkait dengan pertumbuhan pasokan minyak mentah AS. Produksi minyak domestik AS diperkirakan naik 1,18 juta barel per hari pada tahun depan, dengan output rata-rata 12,06 juta barel per hari. Riset prusahaan konsultan PVM Oil Associate menunjukkan bahwa banyaknya ketersediaan pasokan minyak mentah AS akan memperkuat posisinya sebagai produsen minyak teratas dunia. (tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular