Penguatan Rupiah Dorong Investor Buru Saham Properti

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 January 2019 10:54
Penguatan nilai rupiah membentuk ekspektasi investor terhadap suku bunga kredit yang bisa lebih rendah.
Foto: Ilustrasi Gedung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dari sektor properti pada perdagangan pagi ini, Selasa (8/1/2019), melesat. Penguatan nilai rupiah membentuk ekspektasi investor terhadap suku bunga kredit yang bisa lebih rendah.

Harga saham properti seperti PT PP Properti Tbk (PPRO) tercatat naik 3,94%. Lalu saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) naik 2,23%, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menguat 2,14%, PT Agung Podomoro Tbk (APLN) naik 1,89% dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menguat 1,525%.

Saham-saham sektor properti sejak awal tahun tercatat terus menguat melebihi sektor-sektor lainnya. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor properti, real estate, dan building naik 3,67%. Bahkan kenaikan sektor ini melebihi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat hanya 1,5%.

Penguatan nilai rupiah menjadi salah satu alasan investor berburu saham ini. Apalagi ketidakpastian ekonomi dunia masih akan berlanjut di 2019, namun kadarnya tidak akan sebesar di 2018.

Namun, Bank Indonesia (BI) percaya diri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan bergerak stabil dan cenderung menguat di tahun politik ini. "Ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut di 2019 tapi kadarnya tidak sengeri 2018," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Gedung BI, Jakarta, Senin (7/1/2019) malam.

[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Saham-saham Besar Properti Bergerak di Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular