
Gubernur BI: 2019 Tak Sengeri 2018, Rupiah Stabil Menguat
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
08 January 2019 07:44

BI memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih di atas 3% dari PDB di triwulan IV-2018. Namun, untuk keseluruhan neraca pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan surplus hingga US$6 miliar.
Perry mengungkapkan membaiknya surplus NPI dikarenakan tingginya transaksi modal.
"CAD masih menjadi PR. Triwulan IV-2018, transaksi berjalan defisit US$ 8 miliar. Atau masih di atas 3% dari PDB. Namun neraca modal bisa surplus besar," ungkap Perry.
Neraca modal yang baik dikarenakan tingginya arus modal masuk. Sehingga surplus NPI di triwulan IV-2018 secara keseluruhan bisa di atas US$ 4 miliar.
"Angka sementara bisa di US$6 miliar," tutur Perry.
Lebih jauh Perry menerangkan, pada dasarnya CAD di 3% PDB masih bisa ditoleransi. Namun memang ketidakpastian global ini membuat arus modal bisa berbalik arah dan membuat rupiah melemah.
Perry menegaskan di 2019, pemerintah dan BI berkomitmen untuk mendorong CAD bisa lebih baik di 2,5% dari PDB.
"Sehingga nilai tukar bisa lebih stabil, dan cenderung menguat karena terjaganya CAD," tutup Perry. (prm)
Perry mengungkapkan membaiknya surplus NPI dikarenakan tingginya transaksi modal.
"CAD masih menjadi PR. Triwulan IV-2018, transaksi berjalan defisit US$ 8 miliar. Atau masih di atas 3% dari PDB. Namun neraca modal bisa surplus besar," ungkap Perry.
"Angka sementara bisa di US$6 miliar," tutur Perry.
Lebih jauh Perry menerangkan, pada dasarnya CAD di 3% PDB masih bisa ditoleransi. Namun memang ketidakpastian global ini membuat arus modal bisa berbalik arah dan membuat rupiah melemah.
Perry menegaskan di 2019, pemerintah dan BI berkomitmen untuk mendorong CAD bisa lebih baik di 2,5% dari PDB.
"Sehingga nilai tukar bisa lebih stabil, dan cenderung menguat karena terjaganya CAD," tutup Perry. (prm)
Pages
Most Popular