
Simak! Penjelasan Gubernur BI Soal Kondisi Rupiah Terkini

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah cukup perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah tekanan ketidakpastian dari fluktuasi yield dari US Treasury Bond.
Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan 0,62% pada 24 Mei 2021 secara point to point dan 1,42% rerata dibandingkan April 2021.
"Perkembangan tersebut melanjutkan penguatan rupiah pada bulan sebelumnya 0,55% ptp," ungkap Perry dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021)
Perry menjelaskan, penguatan rupiah didorong oleh aliran modal asing yang terus mengalir ke dalam negeri. Ini tidak terlepas dari prospek pemulihan ekonomi nasional yang semakin berlanjut.
Bila dilihat secara awal tahun, rupiah memang masih depresiasi 2,12%. Akan tetapi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya masih cenderung lebih baik.
"Deperesiasi relatif lebih rendah dibanding dengan lainnya, Turki Brasil Thailand," terangnya.
Perry memastikan BI akan selalu berada di pasar untuk menjaga rupiah agar sesuai fundamental. BI juga siap dengan serangkaian intervensi bila diperlukan dalam menjaga nilai nilai tukar.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Kasih Kepastian, Ini Ramalan Pergerakan Rupiah dari Bos BI