
AS Kasih Kepastian, Ini Ramalan Pergerakan Rupiah dari Bos BI

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah kembali ke jalur penguatan, seiring dengan berkurangan ketidakpastian global dan mulai masuknya aliran dana asing alias inflow.
"Inflow akan masuk dan dukungan bagi nilai tukar rupiah yang akan lebih positif," ungkap Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4/2021)
Berkurangnya ketidakpastian global dikarenakan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) yang tidak akan menyentuh kebijakan suku bunga acuan tahun ini, meskipun ada lonjakan inflasi akibat kebijakan fiskal Presiden Joe Biden yang agresif.
Investor, menurut Perry mulai mencari penempatan dana yang menguntungkan. Indonesia adalah salah satunya, karena yield Surat Berharga Negara (SBN) yang sangat menarik.
"Yield yang ada jadi menarik sehingga kenapa mulai terjadi aliran masuk ke SBN," jelasnya.
Perry menambahkan, pelemahan rupiah beberapa pekan terakhir memang tidak terelakkan. Namun bila dibandingkan dengan mata uang banyak negara lain, posisi rupiah tentu lebih baik. Ini tidak lepas dari kehadiran BI di pasar, selalu siap dengan berbagai intervensi untuk menjaga kestabilan nilai tukar.
"Kalau kita liat pelemahan rupiah lebih rendah dari sejumlah negara emerging," tegasnya.Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ke zona hijau pada perdagangan pasar spot hari ini, setelah menguat 0,1% awal pekan kemarin.
Pada Selasa (20/4/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.495/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 0,34% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya di pembukaan perdagangan rupiah menguat 0,45% ke Rp 14.480/US$.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Penjelasan Gubernur BI Soal Kondisi Rupiah Terkini