
Situasi Kondusif, IHSG ke Titik Tertinggi Sejak April 2018
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 January 2019 12:45

Selain karena perundingan dagang AS-China, pelaku pasar dibuat berbunga-bunga menyusul stance The Federal Reserve selaku bank sentral AS yang nampak telah goyah. Sepanjang tahun 2018, pasar saham dunia dibuat tertekan oleh kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali (100 bps) yang dieksekusi The Fed.
Pada pertemuannya bulan lalu, The Fed memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga acuan sebanyak 2 kali (50 bps) pada tahun 2019.
Namun, menjelang akhir pekan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral siap untuk mengubah arah kebijakannya secara signifikan.
"Kami akan sabar memantau perkembangan perekonomian. Kami selalu siap untuk mengubah stance kebijakan dan mengubahnya secara signifikan," ungkap Powell di depan forum American Economic Association pada hari Jumat (4/1/2019), dikutip dari Reuters.
Dengan perekonomian AS yang sudah menunjukkan sinyal-sinyal perlambatan, normalisasi yang tak kelewat agresif tentu menjadi salah satu hal yang diinginkan pelaku pasar saham.
(ank/roy)
Pada pertemuannya bulan lalu, The Fed memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga acuan sebanyak 2 kali (50 bps) pada tahun 2019.
Namun, menjelang akhir pekan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral siap untuk mengubah arah kebijakannya secara signifikan.
Dengan perekonomian AS yang sudah menunjukkan sinyal-sinyal perlambatan, normalisasi yang tak kelewat agresif tentu menjadi salah satu hal yang diinginkan pelaku pasar saham.
(ank/roy)
Next Page
Saham Barang Konsumsi Laku Keras
Pages
Most Popular