
Jangan Kaget! The Fed Diprediksi Bakal Turunkan Suku Bunga
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 January 2019 12:30

New York, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi negara Amerika Serikat (AS) atau Treasury bertenor dua tahun jatuh di bawah 2,4%, Kamis (3/1/2019), sore dan mencapai keseimbangan dengan suku bunga efektif bank sentral untuk kali pertama sejak 2008.
Suku bunga efektif Federal Reserve atau fed funds rate yang berada di posisi 2,4% hari Kamis, bergerak dalam kisaran bunga acuan bank sentral 2,25%-2,5%.
Pergerakan pasar obligasi itu mengindikasikan bahwa para investor yakin The Fed tidak akan mampu melanjutkan langkah pengetatan kebijakan moneter sebagaimana yang digambarkan dalam proyeksi bank sentral bulan lalu. The Fed menaikkan suku bunga acuannya untuk kali keempat tahun lalu di Desember.
"Ini masalah besar," kata Ian Lyngen, kepala strategi suku bunga AS di BMO Capital Markets, dilansir dari Reuters.
"Pasar dengan efektif mengatakan suatu saat dalam 24 bulan ke depan, The Fed tidak hanya akan berhenti menaikkan suku bunga namun juga secara aktif mulai melonggarkan [kebijakan moneter]," tambahnya.
Dalam perdagangan sore hari, yield obligasi bertenor tiga dan lima tahun juga ikut jatuh di bawah 2,4%.
Imbal hasil obligasi AS jatuh hari Kamis setelah data menunjukkan pelemahan signifikan aktivitas manufaktur Negeri Paman Sam. Kabar itu memperparah aksi jual yang telah terjadi di pasar saham setelah pengumuman Apple yang menurunkan proyeksi pendapatannya.
Laporan dari Institute of Supply Management (IMS) menunjukkan aktivitas pabrik-pabrik di AS melambat lebih dari perkiraan di Desember. Indeks ISM jatuh ke posisi 54,1 dari 59,3 di November, penurunan terdalam sejak Oktober 2008.
Yield Treasury bertenor dua tahun jatuh 12 basis poin ke posisi terendah sejak 30 Mei di 2,39%. Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun hingga 2,55%, berkurang lebih dari 50 basis poin dari posisi tertingginya di 2018. Ini adalah kali pertama yield obligasi tenor 10 tahun berada di bawah 2,6% sejak Januari tahun lalu.
(wed) Next Article The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp 124 T
Suku bunga efektif Federal Reserve atau fed funds rate yang berada di posisi 2,4% hari Kamis, bergerak dalam kisaran bunga acuan bank sentral 2,25%-2,5%.
Pergerakan pasar obligasi itu mengindikasikan bahwa para investor yakin The Fed tidak akan mampu melanjutkan langkah pengetatan kebijakan moneter sebagaimana yang digambarkan dalam proyeksi bank sentral bulan lalu. The Fed menaikkan suku bunga acuannya untuk kali keempat tahun lalu di Desember.
"Pasar dengan efektif mengatakan suatu saat dalam 24 bulan ke depan, The Fed tidak hanya akan berhenti menaikkan suku bunga namun juga secara aktif mulai melonggarkan [kebijakan moneter]," tambahnya.
![]() |
Dalam perdagangan sore hari, yield obligasi bertenor tiga dan lima tahun juga ikut jatuh di bawah 2,4%.
Imbal hasil obligasi AS jatuh hari Kamis setelah data menunjukkan pelemahan signifikan aktivitas manufaktur Negeri Paman Sam. Kabar itu memperparah aksi jual yang telah terjadi di pasar saham setelah pengumuman Apple yang menurunkan proyeksi pendapatannya.
Laporan dari Institute of Supply Management (IMS) menunjukkan aktivitas pabrik-pabrik di AS melambat lebih dari perkiraan di Desember. Indeks ISM jatuh ke posisi 54,1 dari 59,3 di November, penurunan terdalam sejak Oktober 2008.
Yield Treasury bertenor dua tahun jatuh 12 basis poin ke posisi terendah sejak 30 Mei di 2,39%. Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun hingga 2,55%, berkurang lebih dari 50 basis poin dari posisi tertingginya di 2018. Ini adalah kali pertama yield obligasi tenor 10 tahun berada di bawah 2,6% sejak Januari tahun lalu.
(wed) Next Article The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp 124 T
Most Popular