
Ini Biang Kerok yang Bikin IHSG Sempat Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 January 2019 10:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini terbilang mengecewakan. Hingga pukul 10:00 WIB, IHSG membukukan pelemahan sebesar 0,14% ke level 6.212,21.
Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,46%, indeks Hang Seng naik 0,69%, indeks Strait Times naik 0,59%, dan indeks Kospi naik 0,07%.
Pelaku pasar saham sedang dibuat berbunga-bunga seiring dengan angin segar yang datang dari China. Kementerian Perdagangan China pada hari ini mengatakan bahwa China dan AS akan mengadakan dialog dagang di tingkat wakil menteri pada 7-8 Januari.
Delegasi AS yang dipimpin oleh Deputy U.S. Trade Representative Jeffrey Gerrish akan datang ke China untuk menggelar diskusi yang positif dan konstrukstif, kata Kementerian Perdagangan China melalui pernyataan di halaman resminya.
Rilis data ekonomi teranyar di kedua negara memang dengan jelas mengonfirmasi bahwa keduanya telah tersakiti oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk. Di China, Manufacturing PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian bulan November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.
Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kontraksi pada bulan Desember merupakan yang pertama dalam 19 bulan, seperti dilansir dari CNBC International.
Kemudian di AS, Manufacturing PMI periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
Lantas, negosiasi dagang pada minggu depan diharapkan akan membawa kedua negara satu langkah lebih dekat kepada damai dagang secara permanen.
[Gambas:Video CNBC]
Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,46%, indeks Hang Seng naik 0,69%, indeks Strait Times naik 0,59%, dan indeks Kospi naik 0,07%.
Rilis data ekonomi teranyar di kedua negara memang dengan jelas mengonfirmasi bahwa keduanya telah tersakiti oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk. Di China, Manufacturing PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian bulan November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.
Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kontraksi pada bulan Desember merupakan yang pertama dalam 19 bulan, seperti dilansir dari CNBC International.
Kemudian di AS, Manufacturing PMI periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
Lantas, negosiasi dagang pada minggu depan diharapkan akan membawa kedua negara satu langkah lebih dekat kepada damai dagang secara permanen.
[Gambas:Video CNBC]
Next Page
Kemarin Diburu, Sekarang Dilego
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular