Sentimen Global Bebani Gerak IHSG Hari Ini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 January 2019 08:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (4/1/2019), diperkirakan akan diperdagangkan di zona merah, sulit bagi indeks untuk menguat, menurut beberapa analis. Alasannya, sejumlah sentimen negatif dari global akan memberatkan pergerakannya IHSG hari ini.
MNC Sekuritas menyebutkan sentimen negatif dari pasar Amerika Serikat (AS) akibat diturunkannya proyeksi pendapatan Apple Inc untuk kuartal yang berakhir pada 29 Desember 2018 menyebabkan anjloknya saham Apple hingga hampir 10%. Hal ini menjadi salah satu sentimen negatif gerak Dow Jones Industrial Average yang diperkirakan juga akan menjalar ke Indonesia.
Selain itu, data ISM menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember. Indeks aktivitas pabrik nasional turun menjadi 54,1 dan jauh dari perkiraan ekonom pada level 57,9. Kabar ini juga menyebabkan DJIA turun tajam -2.83%.
Dikombinasikan dengan turunnya EIDO -1.15% serta jatuhnya harga batu bara -1.3%, perkembangan tersebut bisa menjadi faktor negatif bagi IHSG yang diperkirakan berpotensi dilanda aksi profit taking Jumat ini.
Kemudian, Valbury Sekuritas Indonesia menggarisbawahi berlanjutnya ketidakpastian penutupan pemerintah AS yang memasuki hari ke-14 menyusul sikap Presiden AS Donald Trump yang berkeras meminta anggaran senilai miliaran dolar AS untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.
Dengan demikian, indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.191/6.161/6.146 poin dan resisten di 6.236/6.251/6.281 poin.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
MNC Sekuritas menyebutkan sentimen negatif dari pasar Amerika Serikat (AS) akibat diturunkannya proyeksi pendapatan Apple Inc untuk kuartal yang berakhir pada 29 Desember 2018 menyebabkan anjloknya saham Apple hingga hampir 10%. Hal ini menjadi salah satu sentimen negatif gerak Dow Jones Industrial Average yang diperkirakan juga akan menjalar ke Indonesia.
Selain itu, data ISM menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember. Indeks aktivitas pabrik nasional turun menjadi 54,1 dan jauh dari perkiraan ekonom pada level 57,9. Kabar ini juga menyebabkan DJIA turun tajam -2.83%.
Kemudian, Valbury Sekuritas Indonesia menggarisbawahi berlanjutnya ketidakpastian penutupan pemerintah AS yang memasuki hari ke-14 menyusul sikap Presiden AS Donald Trump yang berkeras meminta anggaran senilai miliaran dolar AS untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.
Dengan demikian, indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.191/6.161/6.146 poin dan resisten di 6.236/6.251/6.281 poin.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Most Popular