Internasional

Perang Dagang, Pertumbuhan Manufaktur Uni Eropa Stagnan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 January 2019 19:15
PMI manufaktur Uni eropa turun selama lima bulan berturut-turut, menjadi 51,4.
Foto: REUTERS/Yves Herman
London, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur zona euro hampir tidak berkembang pada akhir 2018 di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi secara luas, menurut survei yang juga menunjukkan ada sedikit tanda-tanda optimisme di awal tahun ini.

Survei mengecewakan itu dirilis tepat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengakhiri skema pembelian aset 2,6 triliun euro dan cenderung membuat pembacaan yang tidak nyaman bagi pembuat kebijakan.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur akhir Desember IHS Markit turun untuk bulan kelima, menjadi 51,4 dari 51,8 pada November, hanya tipis di atas level 50, yang menjadi batas pertumbuhan dan kontraksi.

Itu adalah pembacaan terendahnya sejak Februari 2016 tetapi indeks yang mengukur output, yang dimasukkan ke dalam PMI komposit yang dipandang sebagai ukuran yang baik untuk kesehatan ekonomi, naik hingga 51,0 dari 50,7.

"Desember yang mengecewakan mengakhiri satu tahun di mana booming manufaktur memudar menjadi stagnan," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit, melansir Reuters.

"Kelemahan dari data survei baru-baru ini sebenarnya meningkatkan kemungkinan bahwa sektor produksi barang bahkan dapat bertindak sebagai hambatan pada ekonomi secara keseluruhan pada kuartal keempat, mewakili perbedaan nyata terhadap lonjakan pertumbuhan yang terjadi di periode yang sama tahun lalu."

Temuan dalam jajak pendapat Reuters pada bulan Desember menunjukkan adanya kemungkinan resesi tahun ini, meskipun masih rendah. Resesi disebut telah mencapai 20% dari 15% sebelumnya.

Survei PMI sebelumnya menunjukkan ekonomi Italia tetap mengalami kontraksi dan ditemani oleh Prancis, di mana data menunjukkan penurunan pertama dalam kondisi operasi selama 27 bulan.

Pertumbuhan manufaktur di Jerman dan Spanyol moderat, melemah di kedua negara, mencapai yang terlemah dalam sekitar dua setengah tahun.

Namun ada sedikit harapan untuk bulan januari, di mana pesanan baru di seluruh blok turun pada tingkat tertajam dalam lebih dari empat tahun pada bulan Desember, di mana simpanan (backlogs) turun untuk bulan keempat dan perekrutan tetap sederhana.

Ini berarti perusahaan memiliki pandangan paling tidak optimis dalam enam tahun. Indeks output masa depan turun menjadi 56,0 dari 56,3.

"Berlanjutnya kekhawatiran atas perdagangan global, ketidakpastian politik yang sedang berlangsung dan pengetatan kondisi keuangan, semuanya melemahkan kepercayaan selama Desember," kata Williamson.



(roy/roy) Next Article Jelang Akhir Tahun, Aktivitas Manufaktur Global Memburuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular