Analisis Teknikal

H-1 IHSG Terkerek 1,02%, Siap Tutup Tahun Dengan Warna Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 December 2018 19:41
Tim riset CNBC Indonesia memprediksi akhir tahun IHSG bisa ditutup hijau.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Menyisakan satu hari perdagangan tahun 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menguat 1,02% ke level 6.190, Kamis (27/12/2018). IHSG masih tertinggal 155 poin jika ingin menyamai kinerja tahun lalu di level 6.355.

Penguatan indeks mulai terbaca ketika dibuka naik (gap up) 0,75% pagi tadi. Pergerakannya terus mengalami kenaikan hingga menyentuh level tertingginya di level 6.191. Penguatan hari ini juga searah dengan bursa Amerika Serikat (AS) serta Asia yang ditutup lebih tinggi.

Meskipun transaksi saham sesi I hanya Rp 3,5 triliun, namun meningkat pesat pada sesi II dengan nilai Rp 6,3 triliun. Total transaksi hari ini menjadi Rp 9,8 triliun. Transaksi tersebut termasuk investor asing yang mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 247 miliar diseluruh pasar.

Secara sektoral, indeks sektor properti naik paling tinggi dengan persentase penguatan 2,05%. Faktor Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunganya di level 6% tampaknya masih ampuh untuk mendorong kenaikan sektor tersebut.

Sektor selanjutnya yang penguatan nya cukup kencang adalah pertambangan, secara persentase mengalami penguatan 1,34%. Faktor menguat nya harga minyak hingga 7% dalam semalam menjadi sentimen utama pendorong kenaikan sektor energi tersebut.

Secara teknikal, IHSG masih di jalur menguat dalam jangka pendek, hal ini tergambar dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
Sumber: Refinitiv
Pola penguatan lanjutan short white candle pada IHSG yang terbentuk hari ini menunjukkan potensi kenaikan esok hari.

Adapun level penghalang kenaikan (resistance) yang cukup kuat besok untuk ditembus berada di 6.250. Apabila tertembus, IHSG berpotensi menguji level 6.319.

Memasuki minggu terakhir bulan Desember, terdapat istilah "Santa Claus Rally" di kalangan pelaku pasar saham. Melihat fakta pergerakan saat ini. Melansir Investopedia, Santa Claus Rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada minggu terakhir bulan Desember hingga 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari.

Melihat tren pergerakan IHSG hingga saat ini, nampaknya reli santa claus masih akan berlanjut pada perdagangan terakhir tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Baca: Wall Street Bangkit, IHSG Siap-siap Terbang



(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular