Analisis Teknikal

Wall Street Bangkit, IHSG Siap-siap Terbang

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 December 2018 08:19
Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi hari ini IHSG akan bergerak menguat 6.150 hingga level 6.250.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menyisakan dua hari perdagangan pada tahun 2018 ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan terakhir dengan melemah 0,58% ke level 6.127, pada perdagangan, Rabu (27/12/2018).

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi hari ini IHSG akan bergerak menguat seiring dengan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya diperkirakan antara 6.150 hingga level 6.250.

Dari bursa Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama di Wall Street meroket tajam. Indeks Dow Jones Berlari kencang hingga 4,98%, indeks S&P 500 meloncat sangat tinggi hingga 4,96%, dan Nasdaq juga terbang tinggi hingga 5,84%. Reli di atas 1.000 poin bagi indeks Dow Jones tersebut merupakan kenaikan terbesar yang pernah terjadi.

Meskipun Pemerintahan AS masih tutup sementara waktu (government shutdown), namun faktor harga minyak yang terbang tinggi hingga 10% semalam membuat saham sektor energi terbang tinggi.

Selain itu, faktor tekanan yang di alami tiga indeks utama tersebut adalah kinerja nya yang anjlok lebih dari 20%, jika dihitung dari level tertingginya pada tahun ini. Kenaikan bursa Wall Street tersebut akan menjadi kado pekan penutup bagi bursa utama di seluruh dunia.

Dari dalam negeri, investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 213 miliar di semua pasar. Sektor Aneka Industri menjadi sasaran jual hingga terkoreksi 2,82%, koreksi paling tinggi secara persentase. ASII dijual asing senilai Rp 35 miliar di pasar reguler dan terkoreksi 3,56%.

Sektor agrikultur melemah 2,17%, menjadikan pelemahan terdalam ke-2 setelah aneka industri. Harga CPO di pasar spot yang terkoreksi 6.03% dalam seminggu terakhir menjadi penyebabnya.

Sedangkan sektor keuangan menguat 0,17% lantaran pelemahan pada rupiah yang menipis. Rupiah melemah hanya 0,14% di posisi Rp 14.570 per 1 $US.
Secara pergerakan, IHSG masih bergerak antara level 6.100 - 6.200. Bagaimana proyeksi perjalanan indeks hari ini? Berikut ulasannya.
Sumber: Refinitiv
Potensi IHSG menguat sangat cukup terbuka, mengingat kondisi global yang lebih kondusif. Secara teknikal, level penghalang kenaikan (resistance) berpotensi untuk di uji yang berada di level 6.200.

Meskipun melemah, IHSG kemarin masih menunjukkan pola konsolidasi. Hal ini tercermin dari pola doji yang terbentuk kemarin. Pola tersebut bersifat netral atau tidak menunjukkan arah pergerakan naik maupun turun. Melihat dari posisinya, IHSG bergerak tepat di garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular