Harga Minyak Melesat Naik 10% Lebih

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 December 2018 06:51
Harga minyak naik tajam dan mencatatkan reli terkuatnya dalam lebih dari dua tahun terakhir setelah anjlok ke posisi terendahnya sejak 2017 lalu.
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak naik tajam, Rabu (26/12/2018), dan mencatatkan reli terkuatnya dalam lebih dari dua tahun terakhir setelah anjlok ke posisi terendahnya sejak 2017 lalu.

Kontrak berjangka (futures) minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri perdagangan hari Rabu dengan kenaikan 8,7% menjadi US$46,22 per barel atau rebound dari penurunan tajam 6,7% di Senin. WTI naik lebih dari 10% dan mendekati US$47 setelah penutupan.



Harga minyak mentah Brent yang merupakan acuan pasar global melompat 7,9% ke posisi US$54,47 per barel setelah anjlok 6,2% di sesi perdagangan sebelumnya. Brent juga melanjutkan penguatannya hingga lebih dari 9% setelah penutupan perdagangan, dilansir dari CNBC International.

Kenaikan dua harga acuan tersebut menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 30 November 2016 saat Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menandatangani perjanjian pemangkasan produksi.

Rebound harga minyak ini sejalan dengan reli pasar saham yang bangkit setelah anjlok hari Senin lalu, kata John Kilduff, founding partner di hedge fund energi Again Capital.



Dow Jones Industrial Average di Wall Street melesat naik 1.000 poin lebih setelah babak belur di perdagangan malam Natal.

"Ada banyak kekacauan di pasar seolah-olah ini adalah akhir dunia. Matahari muncul hari ini," ujarnya, dilansir dari CNBC International.
(prm) Next Article Harga Minyak Sukar Lepas Dari USD 50 - USD 60 per Barrel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular