
Begini Cara KSEI Aktifkan Perdagangan Saham di Bursa
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
27 December 2018 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tengah mengkaji penerapan Full Dematerialisasi. Langkah ini diambil KSEI guna lebih mengaktifkan perdagangan saham-saham yang ada di Pasar Modal Indonesia.
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, dari total nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia saat ini senilai Rp6.900 triliun yang tersimpan di KSEI hanya Rp4.100 triliun.
"Kita sedang lakukan studi Full Dematerialisasi di pasar modal Indonesia. Bagaimana sih untuk meningkatkan jumlah saham yang disimpan di KSEI? Kalau bisa semua Dematerialisasi seperti market-market di dunia," kata Frederica usai pemaparan pencapaian 2018 PT KSEI, Kamis (27/12/2018).
Adapun pasar yang sudah menerapkan Dematerialisasi, yakni Jepang dan Taiwan. Dengan mengkonversi saham berbentuk script (fisik) diharapkan saham-saham bisa lebih aktif diperdagangkan.
"Jadi sebenarnya kan lebih mengaktifkan pasar jadi [saham] lebih tradeable daripada script dipegang [saham] disimpan saja," tambah Frederica.
Namun demikian, Frederica belum bisa memastikan apakah metode Dematerialisasi cocok untuk pasar Indonesia. Dalam pengkajiannya KSEI juga akan melakukan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Banyak saham founder yang masih dalam bentuk script. Nanti aturannya pasti konsultasi ke OJK dulu," tambahnya
Penerapan Dematerialisasi juga dapat mengurangi risiko script hilang. Dengan dicatatkan melalui KSEI maka akan lebih mudah dipantau.
"Script banyak yang hilang kemudian dengan full Dematerialisasi nanti dicatatkan di KSEI sehingga lebih mudah dipantau," ucapnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Wow, Selama 2018 Jumlah Investor Tambah Hampir 500 Ribu
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, dari total nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia saat ini senilai Rp6.900 triliun yang tersimpan di KSEI hanya Rp4.100 triliun.
"Jadi sebenarnya kan lebih mengaktifkan pasar jadi [saham] lebih tradeable daripada script dipegang [saham] disimpan saja," tambah Frederica.
Namun demikian, Frederica belum bisa memastikan apakah metode Dematerialisasi cocok untuk pasar Indonesia. Dalam pengkajiannya KSEI juga akan melakukan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Banyak saham founder yang masih dalam bentuk script. Nanti aturannya pasti konsultasi ke OJK dulu," tambahnya
Penerapan Dematerialisasi juga dapat mengurangi risiko script hilang. Dengan dicatatkan melalui KSEI maka akan lebih mudah dipantau.
"Script banyak yang hilang kemudian dengan full Dematerialisasi nanti dicatatkan di KSEI sehingga lebih mudah dipantau," ucapnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Wow, Selama 2018 Jumlah Investor Tambah Hampir 500 Ribu
Most Popular