Pasca Pengumuman The Fed, Harga Emas Dunia Turun Tipis

Muhamad Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
20 December 2018 16:11
Pada pasar berjangka COMEX hingga pukul 15.47 WIB, harga emas kontrak Februari 2019 turun sebesar 0,25% ke level US$ 1.253,2/ounce.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC IndonesiaHari ini, Kamis (20/12/2018), harga emasdunia kembali terpeleset. Pada pasar berjangkaCOMEX hingga pukul 15.47 WIB, harga emas kontrak Februari 2019 turun sebesar 0,25% ke level US$ 1.253,2/ounce.  

Meski masih turun, sebenarnya pelemahan harga emas sudah menipis. Pada siang hari ini, harga emas sempat melemah hingga nyaris 0,7%. Membaiknya harga emas tak lepas dari dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai kehilangan taji. 

Pagi tadi, dolar AS sempat menggeliat merespons hasil rapat The Federal Reserve/The Fed. Jerome 'Jay' Powell dan kolega yang memutuskan menaikkan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25-2,5% atau median 2,375%. Namun investor ternyata lebih melihat ke depan (forward looking). 

The Fed menurunkan target suku bunga acuan pada akhir 2019 dari awalnya di median 3,1% menjadi 2,8%. Artinya, suku bunga acuan kemungkinan naik setidaknya dua kali tahun depan, lebih sedikit dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali. 

Oleh karena itu, sepertinya greenback tidak akan sesangar tahun ini. Sejak awal tahun ini, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 5,27%. Keperkasaan dolar AS ditopang oleh kenaikan suku bunga acuan yang mencapai 100 bps. 

Saat laju kenaikan suku bunga acuan berkurang setengahnya dari empat kali menjadi dua kali, maka dampaknya terhadap dolar AS kemungkinan akan signifikan. Kejayaan dolar AS akan sulit terulang tahun depan. 

Melihat masa depan dolar AS yang cenderung suram di tahun 2019, investor pun memilih melepas greenback. Dollar Index lantas melemah 0,33% hingga pukul 15:16 WIB. Pelemahan ini pun dimanfaatkan komoditas emas untuk menipiskan pelemahannya. 

Seperti yang diketahui, harga emas sangat kuat kaitannya dengan pergerakan dolar AS. Pelemahan dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Hal ini kemudian menimbulkan sentimen bahwa permintaan emas akan meningkat.  

(TIM RISET CNBC INDONESIA) 
(RHG/hps) Next Article China Serang AS Via WTO, Harga Emas Terendah Dalam 2 Pekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular