Harga Bensin Tak Perlu Naik, Saham HMSP & GGRM Melesat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 December 2018 14:22
Bukan Barang Inelastis
Foto: Ilustrasi Produk Rokok (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Berbicara mengenai rokok, banyak persepsi salah yang beredar bahwa rokok merupakan barang inelastis, sehingga tekanan terhadap daya beli masyarakat tak akan mempengaruhi penjualan dari emiten-emiten rokok.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah tercatat selalu menaikkan cukai rokok. Kenaikan cukai rokok ini pada akhirnya di pass through ke konsumen dengan cara menaikkan harga jual. Dari sisi volume, terlihat bahwa penjualan HMSP dan GGRM sebenarnya menciut.

Pada tahun 2015, penjualan HMSP tercatat sebanyak 109,8 miliar batang. Pada tahun 2016 dan 2017, penjualannya turun menjadi masing-masing 105,5 miliar batang dan 101,3 miliar batang.

Sementara itu, penjualan GGRM pada tahun 2015 adalah sebanyak 78,6 miliar batang, sebelum kemudian turun menjadi 77,1 miliar batang pada tahun 2016. Pada tahun 2017, barulah penjualan perusahaan naik menjadi 78,65 miliar batang.

Dari tertekannya volume penjualan kedua perusahaan, bisa disimpulkan bahwa rokok sebenarnya merupakan barang elastis.

Lantas, tak adanya tekanan terhadap daya beli masyarakat seiring dengan tak dinaikannya harga jual bahan bakar minyak berpotensi menjaga tingkat penjualan dari emiten-emiten rokok seperti HMSP dan GGRM.

Apalagi, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok pada tahun depan.

"Tidak akan ada perubahan atau kenaikan cukai, kita akan menggunakan tingkat cukai yang ada sampai dengan 2018 ini," ujar Sri Mulyani pada bulan lalu.

Kedua sentimen positif tersebut (tak adanya kenaikan harga jual bahan bakar minyak dan cukai rokok) membuat investor begitu bernafsu memborong saham HMSP dan GGRM.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular