
Bisnis Kesehatan Konsumen Dijual, Penjualan Merck Anjlok 45%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 December 2018 13:37

Jakarta, CNBC Indoonesia - PT Merck Tbk (MERK) menyebutkan pendapatan perusahaan mulai 2019 nanti akan mengalami penurunan sampai dengan 45%. Sebab, unit usaha kesehatan konsumen (consumer health) dijual ke PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (P&G).
Selama ini unit usaha kesehatan konsumen memberikan kontribusi hampir setengahnya penjualan perusahaan.
Direktur Keuangan Merck Bambang Nurcahyo mengatakan akibat dari penjualan dari nilai bisnis ini sangat signifikan terhadap kinerja perusahaan. Lantaran bisnis yang dtelah dijual ke P&G ini berkontribusi 45% pada pendapatan dan 70% laba konsolidasi Merck.
"Kurang lebihnya demikian (pendapatan turun sampai 45%). Pendapatan kita dari manufacturing yang 100% adalah produk (yang dijual ke P&G) consumer health," kata Bambang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (19/12).
Divestasi bisnis consumer health oleh Merck ini dilakukan langsung oleh induk usahanya yang berada di Jerman ini. Disebutkan bahwa P&G membeli lini bisnis tersebut dari Merck KGaA senilai total US$ 4,2 miliar.
Untuk mengkompensasi penurunan kinerja keuangan perusahaan mulai tahun depan, perusahaan akan meningkatkan produksi dan penjualan perusahaan baik di dalam negeri hingga pasar ekspor di regional Asia Pasifik.
Direktur Merck Arryo Aritrixso Teguh Putranto Wachjuwidajat mengatakan sejak 2014-2018 perusahaan telah berinvestasi sampai dengan Rp 220 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Di tahun ini kapasitas produksi perusahaan sudah meningkat menjadi 2 miliar tablet dari sebelumnya hanya 600 juta tablet sebelum ekspansi dilakukan.
Selain itu perusahaan juga tengah melakukan visibility study (studi kelayakan) untuk melakukan ekspor ke beberapa negara di luar Asean dan Hong Kong di regional Asia Pasifik. Tidak ditargetkan kapan proses ini dilakukan, karena Aryo menyebutkan proses perijinan di tiap negara berbeda-beda.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Revisi Nilai Dividen, MERK Bakal Didenda BEI
Selama ini unit usaha kesehatan konsumen memberikan kontribusi hampir setengahnya penjualan perusahaan.
"Kurang lebihnya demikian (pendapatan turun sampai 45%). Pendapatan kita dari manufacturing yang 100% adalah produk (yang dijual ke P&G) consumer health," kata Bambang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (19/12).
Divestasi bisnis consumer health oleh Merck ini dilakukan langsung oleh induk usahanya yang berada di Jerman ini. Disebutkan bahwa P&G membeli lini bisnis tersebut dari Merck KGaA senilai total US$ 4,2 miliar.
Untuk mengkompensasi penurunan kinerja keuangan perusahaan mulai tahun depan, perusahaan akan meningkatkan produksi dan penjualan perusahaan baik di dalam negeri hingga pasar ekspor di regional Asia Pasifik.
Direktur Merck Arryo Aritrixso Teguh Putranto Wachjuwidajat mengatakan sejak 2014-2018 perusahaan telah berinvestasi sampai dengan Rp 220 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Di tahun ini kapasitas produksi perusahaan sudah meningkat menjadi 2 miliar tablet dari sebelumnya hanya 600 juta tablet sebelum ekspansi dilakukan.
Selain itu perusahaan juga tengah melakukan visibility study (studi kelayakan) untuk melakukan ekspor ke beberapa negara di luar Asean dan Hong Kong di regional Asia Pasifik. Tidak ditargetkan kapan proses ini dilakukan, karena Aryo menyebutkan proses perijinan di tiap negara berbeda-beda.
(roy) Next Article Revisi Nilai Dividen, MERK Bakal Didenda BEI
Most Popular