BI: Ruang Rupiah Lebih Perkasa Terbuka

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 December 2018 13:03
Bank Indonesia (BI) akan membiarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat.
Foto: Nanang Hendarsah (dok. Bank Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) selaku otoritas penjaga stabilitas nilai tukar menegaskan akan membiarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat.

Pasalnya, bank sentral masih melihat mata uang Garuda masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan lanjutan terhadap dolar Paman Sam, di tengah tingginya ketidakpastian.

"Secara fundamental, masih terdapat ruang rupiah melanjutkan penguatan," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/12/2018).



Meski demikian, bank sentral akan tetap menjaga penguatan rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar. BI pun memastikan, akan terus hadir menjaga stabilitas nilai tukar.

"Bank Indonesia akan membiarkan kurs rupiah menguat lebih lanjut sesuai mekanisme pasar," tegasnya.

Menurut Nanang, penguatan rupiah terjadi di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang ditandai dengan fluktuasi tajam di bursa menantikan hasil pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC).

Penguatan rupiah, sambung dia, pun sudah terjadi sejak pasar valas dibuka, terlihat dari turunnnya kurs offshore NDF di pasar New York dari Rp 14.650/US$ ke Rp 14.360/US$.

Di saat yang sama, bank sentral pun membuka lelang DNDF dengan sistem fixed rate tender - setengah jam setelah pasar spot dibuka - yang rutin diselenggarakan untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Serta memperbesar volume pasar DNDF, sehingga menjadi reference bagi pasar NDF luar negeri," katanya.

Selain melalui lelang dan intervensi, penguatan rupiah juga ditopang oleh penjualan valas oleh beberapa investor asing yang mengantisipasi stance kebijakan moneter The Fed yang lebih dovish.

"Meskipun diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 basis poin. Bahasa yang akan disampaikan dari FOMC nanti juga diperkirakan akan di perlunak denga menanggalkan gradual rate increase seperti yang disampaikan pada FOMC sebelumnya," jelasnya.

Pada Rabu (19/12/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) berada di Rp 14.380/US$. Rupiah menguat 0,98%.

Di pasar spot pada pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.385. Rupiah menguat 0,76% dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.








(dru) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular