Duh! Sepekan Asing Bawa Keluar Rp 2,3 T dari Bursa Domestik

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
15 December 2018 08:47
Dalam sepekan berikut ini 5 saham yang paling banyak dilepas pemodal asing.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemodal asing pada pekan ini kembali resah dan keluar dari pasar saham Indonesia. Gejolak ekonomi global tampaknya jadi alasan pemodal asing keluar sementara sambil merealisasikan keuntungan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat dalam dua pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 2,3 triliun di sepanjang pekan ini. Jika dihitung sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp 48,65 triliun.

Dalam sepekan berikut ini 5 saham yang paling banyak dilepas pemodal asing. Paling banyak saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 851,98 miliar.

Lalu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 452,03 miliar. Saham PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 350,35 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 180,37 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 174 miliar.

Padahal IHSG pekan ini tercatat menguat 0,71% menjadi 6,169.84 dari 6,126.36 pada penutupan pekan sebelumnya. Ini membuat nilai kapitalisasi IHSG mendekati level Rp 7.000 triliun, atau tepatnya Rp6.992,75 triliun naik 0,78% dari Rp6.938,39 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Sentimen yang mempengaruhi asing kelua dari pasar saham Indonesia antara lain, perekonomian Amerika Serikat (AS) tengah dihantui kecemasan akan terjadinya perlambatan ekonomi yang berujung resesi.
Lalu ketegangan perang dagang antara AS-China kembali mencuat setelah penangkapan CFO Huawei global Meng Wanzhou di Kanada. Penangkapan ini datang atas perintah AS, dalam rangka investigasi terkait dengan penggunaan sistem perbankan global oleh Huawei.

Kemudian, ada kabar dari Inggris Theresa May mendapat mosi tidak percaya. Namun hasil pemungutan suara di parlemen ternyata tidak menggoyahkan May dari kursi Perdana Menteri.  

Jelang akhir pekan bursa domestik kembali goyah karena pengaruh kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS dan pelemahan nilai tukar rupiah. Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS nyaman di level Rp 14.500. 

Pada Jumat (13/12/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.580 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,62% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
(hps) Next Article Asing Jual Saham Telkom Rp 6 T, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular