
Simak, Ini Sebab-Musabab IHSG Melejit 0,9%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 December 2018 12:53

Hubungan AS-China yang kian mesra memberikan optimisme bagi investor untuk berburu saham-saham di Benua Kuning. Setelah Trump mengklaim bahwa China sudah mulai meningkatkan pembelian kedelai asal AS dan siap menurunkan bea masuk untuk impor mobil asal AS, China kini nampak semakin membuka dirinya.
Wall Street Journal melaporkan bahwa China sedang melakukan persiapan untuk mengganti program ‘Made in China 2025’ dengan sebuah program yang akan memberikan akses lebih besar bagi investor asing untuk berpartisipasi dalam perekonomiannya, seperti dikutip dari CNBC International.
Program ‘Made in China 2025’ merupakan gagasan dari Presiden China Xi Jinping untuk mendongrak industri berteknologi tinggi disana. Administrasi Presiden AS Donald Trump sudah sejak lama mengkritik program ini lantaran dianggap proteksionis. Seorang sumber mengatakan bahwa program baru itu bisa diperkenalkan pada awal tahun depan.
Sejauh ini, perang dagang yang berkecamuk antar kedua negara terlihat sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Jika perang dagang bisa diakhiri, maka laju perekonomian keduanya bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.
(ank/ank)
Wall Street Journal melaporkan bahwa China sedang melakukan persiapan untuk mengganti program ‘Made in China 2025’ dengan sebuah program yang akan memberikan akses lebih besar bagi investor asing untuk berpartisipasi dalam perekonomiannya, seperti dikutip dari CNBC International.
Program ‘Made in China 2025’ merupakan gagasan dari Presiden China Xi Jinping untuk mendongrak industri berteknologi tinggi disana. Administrasi Presiden AS Donald Trump sudah sejak lama mengkritik program ini lantaran dianggap proteksionis. Seorang sumber mengatakan bahwa program baru itu bisa diperkenalkan pada awal tahun depan.
Pages
Most Popular