
Investor Apresiasi Damai Dagang AS-China, IHSG Menguat 0,64%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 December 2018 16:51

Di sisi lain, sejatinya peluang tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan China cukup tipis. Pada 1 Desember, CFO Huawei global Meng Wanzhou ditangkap di Kanada. Penangkapan ini datang atas perintah AS dalam rangka investigasi terkait dengan penggunaan sistem perbankan global oleh Huawei untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. Salah satu bank yang terjebak dalam investigasi ini adalah HSBC.
Saat ini, Meng telah menjalani proses yang akan menentukan nasibnya, apakah akan di ekstradisi ke AS atau tidak. Jika di ekstradisi, Meng akan menghadapi tuntutan dari pihak AS terkait dengan konspirasi untuk menipu beberapa institusi keuangan. Untuk setiap tuntutan, hukuman maksimalnya adalah 30 tahun penjara.
Pada hari Selasa, pemerintah Kanada menyebutkan bahwa salah satu warga negaranya di China telah ditahan. 2 orang sumber menyebutkan bahwa orang yang dimaksud adalah mantan diplomat Kanada Michael Kovrig, seperti dilansir dari Reuters.
Beberapa jam yang lalu, Kementerian Luar Negeri China mengadakan konferensi pers namun enggan membagikan detil terkait dengan penahanan Kovrig, seperti dilansir dari CNBC International.
Celakanya, Trump mungkin memanfaatkan penahanan Meng sebagai keuntungan untuk ‘memenangkan’ perang dagang dengan China. Dikutip dari Reuters, Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dirinya akan mengintervensi kasus ini jika terkait dengan masalah keamanan nasional atau jika itu bisa membantu menuntaskan kesepakatan dagang dengan China.
“Jika saya pikir itu baik (intervensi) untuk yang pastinya akan jadi kesepakatan dagang terbesar yang pernah dibuat – yang merupakan hal yang sangat penting – apa yang baik untuk keamanan nasional – saya pastinya akan mengintervensi jika saya pikir itu perlu,” papar Trump.
Pihak China tentu tak akan mau dipermainkan seperti itu. Kesepakatan dagang AS-China bisa kian sulit dicapai.
Namun untuk hari ini, risiko tersebut diabaikan dulu oleh investor. (ank/hps)
Saat ini, Meng telah menjalani proses yang akan menentukan nasibnya, apakah akan di ekstradisi ke AS atau tidak. Jika di ekstradisi, Meng akan menghadapi tuntutan dari pihak AS terkait dengan konspirasi untuk menipu beberapa institusi keuangan. Untuk setiap tuntutan, hukuman maksimalnya adalah 30 tahun penjara.
Pada hari Selasa, pemerintah Kanada menyebutkan bahwa salah satu warga negaranya di China telah ditahan. 2 orang sumber menyebutkan bahwa orang yang dimaksud adalah mantan diplomat Kanada Michael Kovrig, seperti dilansir dari Reuters.
Celakanya, Trump mungkin memanfaatkan penahanan Meng sebagai keuntungan untuk ‘memenangkan’ perang dagang dengan China. Dikutip dari Reuters, Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dirinya akan mengintervensi kasus ini jika terkait dengan masalah keamanan nasional atau jika itu bisa membantu menuntaskan kesepakatan dagang dengan China.
“Jika saya pikir itu baik (intervensi) untuk yang pastinya akan jadi kesepakatan dagang terbesar yang pernah dibuat – yang merupakan hal yang sangat penting – apa yang baik untuk keamanan nasional – saya pastinya akan mengintervensi jika saya pikir itu perlu,” papar Trump.
Pihak China tentu tak akan mau dipermainkan seperti itu. Kesepakatan dagang AS-China bisa kian sulit dicapai.
Namun untuk hari ini, risiko tersebut diabaikan dulu oleh investor. (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular