
Investor Asing Bawa Kabur Rp 1,05 T, IHSG Jatuh 0,25%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 December 2018 16:46

Perang dagang AS-China menjadi salah satu hal yang berpotensi mendatangkan resesi di AS.
Pasca Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Xi Jingping menyepakati gencatan perang dagang kala bertemu di Buenos Aires beberapa waktu lalu, kini hubungan kedua negara menjadi tegang lagi.
Salah satunya penyebabnya adalah karena penangkapan CFO Huawei global Meng Wanzhou di Kanada beberapa hari yang lalu. Penangkapan ini datang seiring dengan perintah dari AS yang sedang melakukan investigasi terkait dengan penggunaan sistem perbankan global oleh Huawei untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. Salah satu bank yang terjebak dalam investigasi ini adalah HSBC.
Pada hari Minggu (9/12/2018) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China memanggil duta besar AS dalam rangka mengajukan keberatan terkait penahanan Meng Wanzhou, sekaligus menuntut pihak AS untuk segera membebaskan sang petinggi Huawei tersebut.
Sebelumnya, kantor berita Xinhua yang mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri China melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri China Le Yucheng juga sudah memanggil duta besar Kanada John McCallum pada hari Sabtu (8/12/2018), dengan urusan yang sama.
Tidak tanggung-tanggung, Le memberitahu Callum bahwa hukuman bagi Meng Wanzhou adalah “pelanggaran luar biasa”. Le juga mengancam akan ada konsekuensi yang berat jika Kanada tidak segera membebaskan Meng Wanzhou.
“Langkah seperti itu (menahan Meng Wanzhou) adalah menghiraukan hukum dan tidak masuk akal, tidak berbudi, dan buruk secara moral, ujar Le seperti dikutip dari CNBC International.
“China secara tegas menuntut pihak Kanada segera membebaskan eksekutif Huawei […] atau menerima konsekuensi berat bahwa pihak Kanada seharusnya bertanggung jawab akan hal ini,” tambah Le.
Pelaku pasar yang sempat berbunga-bunga kini harus menelan pil pahit. Optimisme damai dagang telah berubah menjadi ketakutan atas perang dagang yang tereskalasi. (ank/hps)
Pasca Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Xi Jingping menyepakati gencatan perang dagang kala bertemu di Buenos Aires beberapa waktu lalu, kini hubungan kedua negara menjadi tegang lagi.
Salah satunya penyebabnya adalah karena penangkapan CFO Huawei global Meng Wanzhou di Kanada beberapa hari yang lalu. Penangkapan ini datang seiring dengan perintah dari AS yang sedang melakukan investigasi terkait dengan penggunaan sistem perbankan global oleh Huawei untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. Salah satu bank yang terjebak dalam investigasi ini adalah HSBC.
Sebelumnya, kantor berita Xinhua yang mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri China melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri China Le Yucheng juga sudah memanggil duta besar Kanada John McCallum pada hari Sabtu (8/12/2018), dengan urusan yang sama.
Tidak tanggung-tanggung, Le memberitahu Callum bahwa hukuman bagi Meng Wanzhou adalah “pelanggaran luar biasa”. Le juga mengancam akan ada konsekuensi yang berat jika Kanada tidak segera membebaskan Meng Wanzhou.
“Langkah seperti itu (menahan Meng Wanzhou) adalah menghiraukan hukum dan tidak masuk akal, tidak berbudi, dan buruk secara moral, ujar Le seperti dikutip dari CNBC International.
“China secara tegas menuntut pihak Kanada segera membebaskan eksekutif Huawei […] atau menerima konsekuensi berat bahwa pihak Kanada seharusnya bertanggung jawab akan hal ini,” tambah Le.
Pelaku pasar yang sempat berbunga-bunga kini harus menelan pil pahit. Optimisme damai dagang telah berubah menjadi ketakutan atas perang dagang yang tereskalasi. (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular