
Rupiah Tempati Posisi Juru Kunci, IHSG Dibuka Melemah 0,38%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 December 2018 09:44

Selain itu, investor juga grogi dalam menantikan rilis data pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Oktober 2018. Melansir Trading Economics, data ini akan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) pada pukul 15:15 WIB.
Data ini memang sangat penting bagi investor, karena akan memberi petunjuk mengenai pesat-tidaknya konsumsi masyarakat Indonesia pada kuartal-IV 2018.
Pada awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 sebesar 5,17% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia sebesar 5,145% YoY.
Namun, terdapat tekanan yang cukup besar bagi pos konsumsi rumah tangga. Pos ini hanya tumbuh sebesar 5,01% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan capaian kuartal-II 2018 yang sebesar 5,14% YoY.
Memang, pada kuartal-II 2018 terdapat bulan puasa dan lebaran yang sangat signifikan mendongkrak konsumsi. Tetapi di kuartal-III 2018, terdapat pagelaran Asian Games 2018 dan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang juga mendongrak konsumsi, walaupun memang tak akan sesignifikan bulan puasa dan lebaran. Tetap saja, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya sebesar 5,01% YoY tergolong lambat.
Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi lebih dari 50% terhadap perekonomian Indonesia, kuat-lemahnya pos ini akan banyak mendikte laju perekonomian Indonesia.
Guna mengantisipasi rilis data tersebut, saham-saham barang konsumsi dilepas oleh investor sehingga indeks sektoralnya melemah sebesar 0,22%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Data ini memang sangat penting bagi investor, karena akan memberi petunjuk mengenai pesat-tidaknya konsumsi masyarakat Indonesia pada kuartal-IV 2018.
Pada awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 sebesar 5,17% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia sebesar 5,145% YoY.
Memang, pada kuartal-II 2018 terdapat bulan puasa dan lebaran yang sangat signifikan mendongkrak konsumsi. Tetapi di kuartal-III 2018, terdapat pagelaran Asian Games 2018 dan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang juga mendongrak konsumsi, walaupun memang tak akan sesignifikan bulan puasa dan lebaran. Tetap saja, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya sebesar 5,01% YoY tergolong lambat.
Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi lebih dari 50% terhadap perekonomian Indonesia, kuat-lemahnya pos ini akan banyak mendikte laju perekonomian Indonesia.
Guna mengantisipasi rilis data tersebut, saham-saham barang konsumsi dilepas oleh investor sehingga indeks sektoralnya melemah sebesar 0,22%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular