Likuiditas Ketat: Bunga Kredit Bank Kecil Naik, Debitur Kabur
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
03 December 2018 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank kecil sedang dihadapkan pada masalah pelik. Ketatnya likuiditas harus membuat bank kecil mengorbankan net interest margin agar nasabah simpanan dan debitur kredit tidak kabur.
Rasio loan to deposit ratio (LDR) yang sudah mencapai 94% pada September 2018, membuat sejumlah bank agresif mengumpulkan bunga deposito sangat tinggi untuk melonggarkan likuiditas. Bahkan ada bank BUKU 3 yang menawarkan bunga deposito hingga 9%.
Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie mengatakan, ketika ada bank BUKU 3 yang menawarkan bunga deposito tinggi mau tak mau bank BUKU I dan BUKU II harus mengikuti. Pasalnya, bila tidak mengikuti maka nasabah penyimpan bisa pindah ke bank lain. Nasabah memang mengincar bunga deposito tinggi dari bank BUKU I dan BUKU II.
Kenaikan bunga deposito akan. membuat biaya dana bank meningkat. Namun bank tidak bisa menyalurkan beban ini kepada debitur dengan menaikkan bunga kredit. Bila hal ini dilakukan debitur kredit juga bisa pindah bank. Dibandingkan kelompok bank lain, bunga kredit dari bank BUKU I dan BUKU II sudah tergolong tinggi.
"Klien minta rate deposito lebih tinggi, satu sisi lain lending rate itu gak bisa naik terlalu tinggi. Akhirnya NIM tentu akan turun. Bank buku kecil fee based sangat terbatas," jelas Hendra Lie kepada CNBC Indonesia, Senin (3/12/2018).
Sumber fee based income bank kecil memang tidak banyak karena bank kecil sudah tidak bisa lagi menggarap semua layanan sejak regulator mengelompokkan bank berdasarkan modal inti.
Contohnya, bank kecil tidak bisa leluasa menawarkan internet banking dan digital banking yang menjadi sumber utama fee based income. Sumber fee based income bank kecil hanya dari biaya administrasi simpanan dan kredit.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article LDR 96%, Bos OJK: Likuiditas Bank Tak Ada Masalah
Rasio loan to deposit ratio (LDR) yang sudah mencapai 94% pada September 2018, membuat sejumlah bank agresif mengumpulkan bunga deposito sangat tinggi untuk melonggarkan likuiditas. Bahkan ada bank BUKU 3 yang menawarkan bunga deposito hingga 9%.
Kenaikan bunga deposito akan. membuat biaya dana bank meningkat. Namun bank tidak bisa menyalurkan beban ini kepada debitur dengan menaikkan bunga kredit. Bila hal ini dilakukan debitur kredit juga bisa pindah bank. Dibandingkan kelompok bank lain, bunga kredit dari bank BUKU I dan BUKU II sudah tergolong tinggi.
Sumber fee based income bank kecil memang tidak banyak karena bank kecil sudah tidak bisa lagi menggarap semua layanan sejak regulator mengelompokkan bank berdasarkan modal inti.
Contohnya, bank kecil tidak bisa leluasa menawarkan internet banking dan digital banking yang menjadi sumber utama fee based income. Sumber fee based income bank kecil hanya dari biaya administrasi simpanan dan kredit.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article LDR 96%, Bos OJK: Likuiditas Bank Tak Ada Masalah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular