Rupiah Kian Garang, Saham Farmasi Melesat

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 December 2018 10:31
Penguatan rupiah menjadi vitamin bagi emiten farmasi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Reli penguatan rupiah selama sepekan terakhir dan masih berlanjut hari ini (3/12/2018) menjadi tenaga baru bagi saham-saham farmasi untuk kembali menanjak.

Hingga pukul 10:16 WIB, harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menguat 3,28% menjadi Rp 1.575 per saham. KLBF telah ditransaksikan sebanyak 1.284 kali dengan volume 5,01 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 7,78 miliar.

Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menguat 0,8% menjadi Rp 2.520 per saham. KAEF telah ditransaksikan sebanyak 46 kali dengan volume 26 ribu lembar saham. Total transaksinya Rp 67,3 juta.

Harga saham PT Indofarma Tbk (INAF) menguat 5% menjadi Rp 4.620 per saham. INAF telah ditransaksikan sebanyak 33 kali dengan volume 10 ribu lembar saham. Total transaksinya Rp 47,08 juta.

Penguatan rupiah memang menjadi sentimen positif bagi emiten farmasi. Maklum, sebagian besar bahan baku obat-obatan masih impor. Penguatan rupiah membuat beban perusahaan berkurang.

Hingga pukul 10:WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.245. Rupiah menguat 0,38% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Bailout BPJS Kesehatan Cair, Saham Emiten Obat Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular