Rupiah ke Rp 14.575/US$, Harga Saham Farmasi Melesat

Roy Franedya, CNBC Indonesia
07 November 2018 18:09
Saham sektor farmasi melesat 1,18% karena penguatan rupiah.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Luar biasa, ini mungkin kata yang paling cocok untuk menggambarkan performa rupiah. Dalam dua hari terakhir, mata uang Garuda berhasil mengalami penguatan tajam.

Pada Rabu (7/11/2018), US$ 1 di pasar spot ditutup Rp 14.575. Rupiah menguat tajam 1,52% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Mata uang Tanah Air berada di posisi terkuat sejak 22 Agustus. 


Penguatan rupiah ini menjadi sentimen positif bagi saham sektor farmasi. Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menguat 4,12% ke level Rp 1.390 per lembar. Saham KLBF telah ditransaksikan sebanyak 2.324 kali dengan total transaksi Rp 29,36 miliar.

Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menguat 1,18% menjadi Rp 2.580 per saham. KAEF telah ditransaksikan sebanyak 71 kali dengan volume 178 ribu lembar saham. Total transaksinya Rp 462,83 juta.

Harga saham PT Indofarma Tbk (INAF) menguat 8,59% menjadi Rp 4.300 per saham. INAF telah ditransaksikan sebanyak 44 kali dengan volume 27 ribu lembar saham. Total transaksinya Rp 115,2 juta.

Penguatan nilai tukar rupiah memang berpengaruh besar pada sektor farmasi. Maklum, sebagian besar bahan baku obat berasal dari impor. Penguatan rupiah akan membuat beban operasional dan beban produksi berkurang.


(prm) Next Article BPJS Kesehatan Di-bailout, Saham Sektor Farmasi Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular