Rupiah Terpuruk, Harga Saham Emiten Farmasi Anjlok
Roy Franedya,
CNBC Indonesia
05 October 2018 10:30
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG)Â terdampak di zona merah pada perdagangan hari ini karena pelemahan nilai tukar rupiah dan kekhawatiran investor akan defisit transaksi berjalan Indonesia.
Hal ini berimbas pada dilepasnya saham-saham emiten farmasi. Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Merck Tbk (MERK) dan PT Indofarma Tbk (INAF) yang paling banyak dilepas investor.
Harga saham KLBFÂ anjlok 1,15% menjadi Rp 1.285 per saham. KLBFÂ telah ditransaksikan sebanyak 608 kali dengan volume 2,92 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 3,76 miliar.
Harga saham MERK anjlok 2,21% menjadi Rp 5.525 per saham. MERK telah diperdagangkan sebanyak 5 kali dengan volume 21.700 lembar saham. Total transaksinya Rp 119,89 juta.
Harga saham INAFÂ anjlok 2,25% menjadi Rp 4.350 per saham. INAFÂ telah diperdagangkan sebanyak 5 kali dengan volume 600 lembar saham. Total transaksinya Rp 2,65 juta.
Pelemahan nilai tukar rupiah berdampak besar bagi emiten farmasi. Maklum, mayoritas bahan baku obat harus diimpor karena ketiadaan perusahaan domestik yang sediakan bahan dasar obat.
(roy/roy)
Next Article
Rupiah ke Rp 14.575/US$, Harga Saham Farmasi Melesat
Hal ini berimbas pada dilepasnya saham-saham emiten farmasi. Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Merck Tbk (MERK) dan PT Indofarma Tbk (INAF) yang paling banyak dilepas investor.
Harga saham INAFÂ anjlok 2,25% menjadi Rp 4.350 per saham. INAFÂ telah diperdagangkan sebanyak 5 kali dengan volume 600 lembar saham. Total transaksinya Rp 2,65 juta.
Pelemahan nilai tukar rupiah berdampak besar bagi emiten farmasi. Maklum, mayoritas bahan baku obat harus diimpor karena ketiadaan perusahaan domestik yang sediakan bahan dasar obat.
(roy/roy)