
Gara-gara Bahan Baku Mayoritas Impor, Harga Jual Obat Naik
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 August 2019 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menaikkan harga jual dari beberapa produk termasuk obat-obatan kerena kenaikan harga bahan baku. Harga bahan baku obat sebagian besar masih impor karena fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Corporate Secretary Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan pada semester I-2019 perusahaan telah menyesuaikan harga jual dari produk seperti obat batuk sebesar 5%. Hingga akhir tahun diperkirakan masih akan ada kenaikan jika harga bahan baku masih terus meningkat.
"Kalau bahan baku naik signifikan, kalau ga kita pass on ya kan susah juga," kata Bernadus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Dia menilai, kenaikan harga ini bergantung pada kondisi yang memengaruhi produksi perusahan. Seperti tahun lalu, perusahaan beberapa kali menaikkan harga jual karena kondisi rupiah yang terus tertekan oleh dolar Amerika Serikat, alhasil harga jual naik 1%-2%.
Kenaikan harga ini diperlukan untuk mengkompensasi tingginya eksposur beban bahan baku yang sebesar 70% dari total harga pokok. Sedangkan eksposur bahan baku impor masih mencapai 90% dari total bahan baku yang digunakan untuk produksi.
Sebelumnya, pihak perusahaan menyebutkan bahwa setiap 1% depresiasi rupiah maka akan berdampak 0,35% ke harga pokok.
Kalbe Farma Kembangkan Produk Biotech
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Video: Meracik Bisnis Emiten Farmasi Pasca-Pandemi
Corporate Secretary Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan pada semester I-2019 perusahaan telah menyesuaikan harga jual dari produk seperti obat batuk sebesar 5%. Hingga akhir tahun diperkirakan masih akan ada kenaikan jika harga bahan baku masih terus meningkat.
"Kalau bahan baku naik signifikan, kalau ga kita pass on ya kan susah juga," kata Bernadus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Dia menilai, kenaikan harga ini bergantung pada kondisi yang memengaruhi produksi perusahan. Seperti tahun lalu, perusahaan beberapa kali menaikkan harga jual karena kondisi rupiah yang terus tertekan oleh dolar Amerika Serikat, alhasil harga jual naik 1%-2%.
Sebelumnya, pihak perusahaan menyebutkan bahwa setiap 1% depresiasi rupiah maka akan berdampak 0,35% ke harga pokok.
Kalbe Farma Kembangkan Produk Biotech
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Video: Meracik Bisnis Emiten Farmasi Pasca-Pandemi
Most Popular