Fokus Investor

Sentimen Negatif Bayangi IHSG, Simak Lagi Aksi 4 Emiten Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 October 2018 07:49
Rangkuman aksi korporasi dan kabar emiten di Bursa Efek Indonesia hari Kamis (4/10/2018).
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut pada perdagangan kemarin, Kamis (4/10/2018), akibat sentimen pelemahan rupiah yang menembus level psikologis baru Rp 15.000 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Kemarin, IHSG ditutup anjlok 1,89% sementara rupiah melemah 0,63% terhadap greenback, dan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun melompat 14,6 basis poin (bps).



Tim Riset CNBC Indonesia mencatat bahwa sentimen eksternal yang menekan pasar keuangan Indonesia adalah derasnya aliran modal ke AS. Investor kembali bernafsu untuk masuk ke Negeri Paman Sam seiring kuatnya data-data ekonomi di sana.

Pagi ini, Jumat (5/10/2018), bursa-bursa saham Asia dibuka melemah akibat turunnya Wall Street dini hari tadi dan sentimen negatif tersebut dapat saja berimbas ke indeks saham dalam negeri.

Di tengah sentimen negatif yang masih meliputi pada perdagangan hari ini, beberapa kabar dari emiten yang terjadi kemarin patut untuk kembali disimak sebelum membuat keputusan transaksi hari ini. Berikut laporannya.

1. Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga ke Investor Asing Rp 194 M

Akhirnya terungkap siapa yang melakukan penjualan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada dua hari perdagangan. Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang menjadi pasangan Prabowo Subianto, menjual kepemilikan sahamnya di Saratoga kepada investor asing.

Total nilai transaksi penjualan saham yang dilakukan Sandiaga Uno hampir mencapai Rp 200 miliar, tepatnya Rp 194,08 miliar. Jumlah saham yang dijual sebanyak sebanyak 51,4 juta saham pada harga Rp 3.776/saham.

2. Akuisisi Tambang Batu Bara, SIAP Berharap Suspensi Dicabut
PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menargetkan bulan ini merampungkan proses izin usaha pertambangan lewat anak usahanya yakni PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWMBC), yang saat ini dalam proses persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

3. Tiru Go Car, Blue Bird akan Terapkan Tarif Kompetitif
PT Blue Bird Tbk (BIRD) saat ini sedang melakukan uji coba penetapan tarif bagi konsumen dengan menggunakan skema baru yang diterapkan melalui aplikasi digital milik perseroan atau My Bluebird.

Direktur Perseroan Sigit Djokosoetono menyampaikan uji coba telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia untuk mendukung harga yang lebih kompetitif di tengah persaingannya dengan layanan transportasi berbasis teknologi saat ini.

4. Proses Merger Hampir Rampung, Harga Saham GDST Naik 34,48%
Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) naik tinggi pada sesi pertama perdagang hari Kamis. Bahkan saham emiten produsen baja ini terkena auto rejection atas. Kenaikan harga GDST disebabkan hampir rampungnya proses merger dengan PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS). Skema yang digunakan adalah skema konversi saham setelah penggabungan selesai.
(prm) Next Article Sandiaga Lepas Saham Saratoga, Montage Tinggalkan MAP Aktif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular