
Investor Asing Bawa Kabur Rp 1,4 T, IHSG Melemah 0,84%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 November 2018 16:50

Sektor jasa keuangan (-1,52%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG. Pelemahan di sektor ini terjadi seiring dengan aksi jual atas saham-saham bank BUKU IV: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,27%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 3,13%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,43%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 1,65%, danPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,57%.
Penguatan yang sudah cukup signifikan pada perdagangan kemarin (29/11/2018) membuat investor tergiur untuk melakukan ambil untung. Apalagi, saham-saham bank BUKU IV sudah membukukan penguatan yang signifikan sejak akhir bulan lalu.
Pada perdagangan kemarin, penguatan rupiah membuat saham-saham bank BUKU IV menjadi primadona bagi investor: BMRI naik 3,38%, BBCA naik 2,95%, BBNI naik 2,63%, dan BBRI naik 1,64%.
Sejatinya, rupiah kembali menunjukkan performa yang impresif pada hari ini. Hingga akhir perdagangan, rupiah menguat 0,56% di pasar spot ke level Rp 14.300/dolar AS.
Rupiah berhasil memanfaatkan momentum yang datang dari aura dovish pada pertemuan The Fed edisi November 2018. Dengan adanya harapan bahwa The Fed tak akan kelewat agresif dalam melakukan normalisasi, praktis pelaku pasar melepas dolar AS dan beralih ke pelukan mata uang Garuda. Apalagi, Bank Indonesia (BI) sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini.
Penguatan rupiah sejatinya bisa dimanfaatkan investor untuk kembali mengoleksi saham-saham bank BUKU IV. Namun sayang, sentimen perang dagang AS-China dan penguatan yang sudah signifikan membuat investor tak berani mengambil langkah tersebut.
Investor asing terpantau cukup gencar melakukan aksi ambil untung atas saham-saham bank BUKU IV. Saham BBNI dijual bersih investor asing senilai Rp 305,8 miliar, BBRI dilepas Rp 199,8 miliar, dan BMRI dilepas Rp 138,1 miliar.
Di seluruh pasar, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 1,4 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Penguatan yang sudah cukup signifikan pada perdagangan kemarin (29/11/2018) membuat investor tergiur untuk melakukan ambil untung. Apalagi, saham-saham bank BUKU IV sudah membukukan penguatan yang signifikan sejak akhir bulan lalu.
Pada perdagangan kemarin, penguatan rupiah membuat saham-saham bank BUKU IV menjadi primadona bagi investor: BMRI naik 3,38%, BBCA naik 2,95%, BBNI naik 2,63%, dan BBRI naik 1,64%.
Rupiah berhasil memanfaatkan momentum yang datang dari aura dovish pada pertemuan The Fed edisi November 2018. Dengan adanya harapan bahwa The Fed tak akan kelewat agresif dalam melakukan normalisasi, praktis pelaku pasar melepas dolar AS dan beralih ke pelukan mata uang Garuda. Apalagi, Bank Indonesia (BI) sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini.
Penguatan rupiah sejatinya bisa dimanfaatkan investor untuk kembali mengoleksi saham-saham bank BUKU IV. Namun sayang, sentimen perang dagang AS-China dan penguatan yang sudah signifikan membuat investor tak berani mengambil langkah tersebut.
Investor asing terpantau cukup gencar melakukan aksi ambil untung atas saham-saham bank BUKU IV. Saham BBNI dijual bersih investor asing senilai Rp 305,8 miliar, BBRI dilepas Rp 199,8 miliar, dan BMRI dilepas Rp 138,1 miliar.
Di seluruh pasar, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 1,4 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular