
Investor Asing Bawa Kabur Rp 1,4 T, IHSG Melemah 0,84%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 November 2018 16:50

Di sisi lain, risiko yang menghantui pergerakan bursa saham Asia datang dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping yang akan berlangsung pada hari Sabtu (1/12/2018) di sela-sela KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina.
Perkembangan teranyar membuat optimisme investor terkait dengan terjalinnya kesepakatan dagang antar kedua pihak memudar. Berbicara di hadapan reporter sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk terbang ke Argentina, Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China sudah dekat namun dirinya tak yakin menginginkan hal tersebut terjadi.
“Saya rasa kami sangat dekat untuk melakukan sesuatu (kesepakatan) dengan China tetapi saya tidak tahu apakah saya ingin melakukannya,” papar Trump pada hari Kamis (29/11/2018).
“Karena apa yang kita nikmati sekarang adalah miliaran dolar mengalir ke AS dalam bentuk tarif dan pajak,” dirinya menambahkan lebih lanjut.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow sempat membuat pernyataan yang membangkitkan optimisme pelaku pasar. Kudlow menyatakan bahwa ada kemungkinan Washington dan Beijing akan mencapai kesepakatan yang signifikan kala kedua pimpinan negara bertemu.
"Ada kemungkinan yang cukup besar kami akan mencapai kesepakatan. Beliau (Trump) terbuka untuk itu," kata Kudlow, mengutip Reuters.
Sejauh ini, perang dagang yang berkecamuk antar kedua negara terlihat sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Pada pagi hari ini di China, data Manufacturing PMI periode November 2018 versi resmi pemerintahan China diumumkan sebesar 50, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 50,2, seperti dilansir dari Trading Economics. (ank/hps)
Perkembangan teranyar membuat optimisme investor terkait dengan terjalinnya kesepakatan dagang antar kedua pihak memudar. Berbicara di hadapan reporter sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk terbang ke Argentina, Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China sudah dekat namun dirinya tak yakin menginginkan hal tersebut terjadi.
“Saya rasa kami sangat dekat untuk melakukan sesuatu (kesepakatan) dengan China tetapi saya tidak tahu apakah saya ingin melakukannya,” papar Trump pada hari Kamis (29/11/2018).
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow sempat membuat pernyataan yang membangkitkan optimisme pelaku pasar. Kudlow menyatakan bahwa ada kemungkinan Washington dan Beijing akan mencapai kesepakatan yang signifikan kala kedua pimpinan negara bertemu.
"Ada kemungkinan yang cukup besar kami akan mencapai kesepakatan. Beliau (Trump) terbuka untuk itu," kata Kudlow, mengutip Reuters.
Sejauh ini, perang dagang yang berkecamuk antar kedua negara terlihat sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Pada pagi hari ini di China, data Manufacturing PMI periode November 2018 versi resmi pemerintahan China diumumkan sebesar 50, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 50,2, seperti dilansir dari Trading Economics. (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular