
Fokus Investor
IHSG Tembus 6.100, Enam Emiten Ini Perlu Dicermati
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 November 2018 08:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin, Kamis (29/11/2018), patut diacungi jempol karena sepanjang hari terus menjadi indeks saham dengan performa paling baik di Asia.
Per akhir sesi dua, IHSG ditutup melesat 1,93% ke level 6.107,17. Capaian ini menandai kali pertama sejak 6 Agustus silam indeks mampu ditutup di atas level 6.100. Sementara itu, mayoritas bursa saham kawasan Asia lainnya juga menguat, namun tak ada yang bisa mengalahkan IHSG.
Dalam sesi perdagangan tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini.
1. Dua Perusahaan Ini Calon Pemegang Saham Baru Medco?
Dua perusahaan private equity kelas dunia, yakni Texas Pacific Group (TPG) Capital, perusahaan investasi asal Amerika Serikat dan Kohlberg Kravis Roberts (KKR) perusahaan investasi kelas kakap yang berbasis di Inggris disebut-sebut menjadi kandidat pembeli siaga dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD/private placement) yang akan dilakukan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Medco akan menerbitkan sebanyak-banyak 1,77 miliar saham baru atau setara dengan 10% kepemilikan dalam aksi korporasinya ini dan bakal dieksekusi di harga Rp 868/saham. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 1,53 triliun dari aksi ini.
Menurut rencana dana ini akan digunakan perusahaan untuk refinancing dan investasi serta penyertaan modal kepada anak usaha.
2. Bakrie Plantations Konversi Piutang Anak Usaha Jadi Saham
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) meningkatkan jumlah penyertaan sahamnya di PT Nibung Arthamulia (NAM), anak perusahaan yang dimilikinya. Peningkatan penyertaan saham ini dilakukan dengan melakukan konversi piutang sehingga kepemilikan perusahaan di NAM menjadi sebesar 99,99%.
3. Strategi Bank Mandiri Hadapi Revolusi Industri 4.0
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tengah sibuk mempersiapkan pengembangan industri 4.0. Hal terus diupayakan untuk mengikuti tren di kalangan masyarakat modern saat ini. Hal ini pun diakui oleh Sunarto Xie, Senior Vice President Digital Banking Mandiri yang mengungkapkan bahwa perbankan juga wajib mengikuti revolusi industri 4.0.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih perseroan tercatat turun 14,98% menjadi Rp 255,55 miliar pada kuartal III-2018, dibandingkan Rp 300,57 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
5. Dalam 10 Bulan 2018, ADHI Bukukan Kontrak 12,3 T
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) hingga Oktober 2018 memperoleh kontak baru sebesar Rp 12,3 triliun. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru per Oktober 2018 didominasi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 89,9%, properti 8,6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
6. Didenda Rp 2,8 M, Sari Roti Keberatan dengan Putusan KPPU
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menyatakan masih belum menerima salinan putusan denda yang dijatuhkan kepada perusahaan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sambil menunggu diterimanya putusan tersebut, perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk menyatakan keberatannya atas putusan tersebut.
(prm) Next Article IHSG Berpeluang Naik, Cermati 6 Emiten Ini
Per akhir sesi dua, IHSG ditutup melesat 1,93% ke level 6.107,17. Capaian ini menandai kali pertama sejak 6 Agustus silam indeks mampu ditutup di atas level 6.100. Sementara itu, mayoritas bursa saham kawasan Asia lainnya juga menguat, namun tak ada yang bisa mengalahkan IHSG.
Dalam sesi perdagangan tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini.
Dua perusahaan private equity kelas dunia, yakni Texas Pacific Group (TPG) Capital, perusahaan investasi asal Amerika Serikat dan Kohlberg Kravis Roberts (KKR) perusahaan investasi kelas kakap yang berbasis di Inggris disebut-sebut menjadi kandidat pembeli siaga dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD/private placement) yang akan dilakukan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Medco akan menerbitkan sebanyak-banyak 1,77 miliar saham baru atau setara dengan 10% kepemilikan dalam aksi korporasinya ini dan bakal dieksekusi di harga Rp 868/saham. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 1,53 triliun dari aksi ini.
Menurut rencana dana ini akan digunakan perusahaan untuk refinancing dan investasi serta penyertaan modal kepada anak usaha.
2. Bakrie Plantations Konversi Piutang Anak Usaha Jadi Saham
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) meningkatkan jumlah penyertaan sahamnya di PT Nibung Arthamulia (NAM), anak perusahaan yang dimilikinya. Peningkatan penyertaan saham ini dilakukan dengan melakukan konversi piutang sehingga kepemilikan perusahaan di NAM menjadi sebesar 99,99%.
3. Strategi Bank Mandiri Hadapi Revolusi Industri 4.0
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tengah sibuk mempersiapkan pengembangan industri 4.0. Hal terus diupayakan untuk mengikuti tren di kalangan masyarakat modern saat ini. Hal ini pun diakui oleh Sunarto Xie, Senior Vice President Digital Banking Mandiri yang mengungkapkan bahwa perbankan juga wajib mengikuti revolusi industri 4.0.
Terhitung sejak tahun 2017, Bank Mandiri telah tercatat sebagai nasabah pengguna layanan mobile banking dengan angka 37%, internet banking 17%, dan pengguna mesin ATM 40%. Lalu, untuk nasabah yang mengunjungi kantor cabang hanya berjumlah sekitar 6%.
4. Harga Timah Anjlok, Laba TINS Tergerus 15%
PT Timah Tbk (TINS) membukukan kinerja konsolidasi yang kurang memuaskan pada kuartal III-2018. Laba bersih perseroan turun hampir 15% karena penurunan harga timah, padahal perseroan perseroan berhasil meningkatkan jumlah produksi.4. Harga Timah Anjlok, Laba TINS Tergerus 15%
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih perseroan tercatat turun 14,98% menjadi Rp 255,55 miliar pada kuartal III-2018, dibandingkan Rp 300,57 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
5. Dalam 10 Bulan 2018, ADHI Bukukan Kontrak 12,3 T
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) hingga Oktober 2018 memperoleh kontak baru sebesar Rp 12,3 triliun. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru per Oktober 2018 didominasi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 89,9%, properti 8,6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
6. Didenda Rp 2,8 M, Sari Roti Keberatan dengan Putusan KPPU
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menyatakan masih belum menerima salinan putusan denda yang dijatuhkan kepada perusahaan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sambil menunggu diterimanya putusan tersebut, perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk menyatakan keberatannya atas putusan tersebut.
(prm) Next Article IHSG Berpeluang Naik, Cermati 6 Emiten Ini
Most Popular