Walau Menguat 1%, Rupiah Bukan Lagi Raja Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 November 2018 16:41
Powell Mulai Dovish, Dolar AS Terkikis
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS/Thomas White)
Mayoritas mata uang Asia yang menguat menandakan dolar AS sedang tertekan hebat. Greenback sedang diterpa pelepasan massal karena pernyataan Jerome 'Jay' Powell, Gubernur The Federal Reserve/The Fed. 

Powell menyatakan suku bunga acuan di AS sudah mendekati level netral, yang artinya tidak lagi bisa digunakan untuk meredam atau mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Suku bunga acuan masih rendah berdasarkan standar historis, dan berada sedikit di bawah rentang estimasi yang netral," ucap Powell, mengutip Reuters. 


Pelaku pasar membaca Powell mulai sedikit dovish. Bukan tidak mungkin The Fed mengurangi kadar kenaikan suku bunga acuan karena dirasa sudah hampir cukup. 

Pernyataan Powell adalah musibah, karena selama ini kekuatan dolar AS lahir dari tren kenaikan suku bunga acuan. Saat suku bunga naik, maka ekspektasi inflasi akan terjangkar sehingga nilai mata uang tidak tergerus.  

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan juga ikut mengerek imbalan investasi khususnya di instrumen berpendapatan tetap (fixed income) sehingga semakin menarik. Dilandasi pencarian cuan di pasar fixed income, permintaan dolar AS pun meningkat. 

Dengan stance Powell yang tidak lagi hawkish, harapan itu sedikit memudar. Dolar AS kehilangan karisma dan mengalami tekanan jual. 



(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular