
T+2 Diterapkan, Penyelesaian Transaksi Meningkat 50%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 November 2018 09:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan saat penyelesaian transaksi (settlement) ganda pada hari kemarin Rabu (28/11) terjadi peningkatan instruksi sebanyak 50% dibanding hari perdagangan biasa. Total instruksi ini meningkat menjadi 103 ribu, dibanding hari perdagangan biasa.
Direktur KSEI Syafruddin mengatakan paska diterapkannya settlement dua hari (T+2) terjadi penggabungan settlement kemarin. Sebelumnya ditakutkan terjadi masalah tapi diluar perkiraan, self regulatory organization (SRO) pasar modal mampu memaintainnya.
"Dari sisi proses settlement, hari ini ada kenaikan jumlah instruksi yg diproses sekitar 50%. Untuk instruksi alokasi kewajiban settlement berdasarkan perhitungan hasil netting di KPEI, rata-rata normalnya per hari 50 ribu-70 ribu instruksi. Untuk hari ini (Rabu) total sekitar 103 ribu instruksi," kata Syafruddin kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dari sisi aktivitas perdagangan di pasar modal selama JUmat (23/11) dan Senin (26/11) yang merupakan hari transisi perdagangan T+3 ke T+2 memang sedikit terjadi penurunan nilai transaksi.
Pada perdagangan Jumat, total nilai perdagangan sebesar Rp 6,06 triliun dan pada hari berikutnya Senin menjadi senilai Rp 7,28 triliun.
Namun, pada perdagangan hari Selasa (27/11) dimana perdagangan sudah kembali ramai dengan nilai perdagangan mencapai Rp 9,30 triliun dan berlanjut ke hari berikutnya Rabu (28/11) menjadi senilai Rp 9,73 triliun sepanjang hari.
"Jadi bisa dibilang semua normal dan lancar terkait implementasi T+2 ini," tutup dia.
Adapun kemarin terjadi dua proses settlement yang berlangsung, yakni settlement untuk perdagangan pada Jumat (23/11) yang masih menerapkan T+3 sekaligus penyelesaian transaksi T+2 yang sudah dimulai sejak Senin (26/11) lalu.
Self regulatory organization (SRO) pasar modal berharap mekanisme baru ini akan membuat transaksi di bursa saham saham semakin efisien. Tujuan dari implementasi ini adalah untuk mengharmonisasikan transaksi efek antar bursa dengan negara lain dan dapat mendukung pasar modal menjadi pasar yang wajar, teratur dan efisien.
(hps) Next Article Resmi! Penyelesaian Transaksi Saham Cuma 2 Hari
Direktur KSEI Syafruddin mengatakan paska diterapkannya settlement dua hari (T+2) terjadi penggabungan settlement kemarin. Sebelumnya ditakutkan terjadi masalah tapi diluar perkiraan, self regulatory organization (SRO) pasar modal mampu memaintainnya.
"Dari sisi proses settlement, hari ini ada kenaikan jumlah instruksi yg diproses sekitar 50%. Untuk instruksi alokasi kewajiban settlement berdasarkan perhitungan hasil netting di KPEI, rata-rata normalnya per hari 50 ribu-70 ribu instruksi. Untuk hari ini (Rabu) total sekitar 103 ribu instruksi," kata Syafruddin kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/11).
Pada perdagangan Jumat, total nilai perdagangan sebesar Rp 6,06 triliun dan pada hari berikutnya Senin menjadi senilai Rp 7,28 triliun.
Namun, pada perdagangan hari Selasa (27/11) dimana perdagangan sudah kembali ramai dengan nilai perdagangan mencapai Rp 9,30 triliun dan berlanjut ke hari berikutnya Rabu (28/11) menjadi senilai Rp 9,73 triliun sepanjang hari.
"Jadi bisa dibilang semua normal dan lancar terkait implementasi T+2 ini," tutup dia.
Adapun kemarin terjadi dua proses settlement yang berlangsung, yakni settlement untuk perdagangan pada Jumat (23/11) yang masih menerapkan T+3 sekaligus penyelesaian transaksi T+2 yang sudah dimulai sejak Senin (26/11) lalu.
Self regulatory organization (SRO) pasar modal berharap mekanisme baru ini akan membuat transaksi di bursa saham saham semakin efisien. Tujuan dari implementasi ini adalah untuk mengharmonisasikan transaksi efek antar bursa dengan negara lain dan dapat mendukung pasar modal menjadi pasar yang wajar, teratur dan efisien.
(hps) Next Article Resmi! Penyelesaian Transaksi Saham Cuma 2 Hari
Most Popular