
Perhatian, Inilah Momok Bagi IHSG Pekan Ini!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 November 2018 11:35

Pada hari ini, bursa saham utama kawasan Asia menguat lantaran ada kabar positif dari Benua Biru seputar proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). Dalam sidang pada 25 November waktu setempat, para pemimpin Uni Eropa akhirnya menyepakati draf perjanjian Brexit yang diajukan pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Theresa May mengatakan dalam kesepakatan tersebut Inggris tetap memiliki kewenangan untuk mengatur batas-batas wilayah dan anggarannya sendiri. Namun London akan membuat kebijakan yang serasi dengan Brussel sehingga menciptakan kepastian bagi para pelaku usaha.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker, dikutip dari Reuters.
Namun, kisruh seputar Brexit masih jauh dari kata usai. Masih ada tahapan yang harus dilalui May yang tidak kalah berat, yakni meloloskan draf Brexit di tingkatan parlemen. Kemungkinan besar, pemungutan suara terkait dengan hal ini akan digelar pada 11 Desember mendatang, seperti dikutip dari CNBC International.
Jika sampai gagal digolkan di Parlemen, May bisa saja dilengserkan dari posisinya atau yang lebih parahnya lagi, Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Berbicara mengenai pemungutan suara di parlemen, kondisinya memang tak terlalu bagus. Mantan Menteri Brexit Dominic Raab belum lama ini memproyeksikan bahwa draf Brexit akan ditolak oleh parlemen.
Raab, yang mengundurkan diri pada 15 November lalu karena ketidaksetujuannya terhadap draf Brexit, mengatakan bahwa pada titik tersebut (penolakan draf Brexit oleh Parlemen), opsi-opsi alternatif termasuk “No Deal exit” akan dipertimbangkan.
Lebih lanjut, ada tentangan dari Democratic Union Party (DUP) yang merupakan partai pendukung pemerintah. DUP menyatakan bakal menggagalkan draf Brexit yang sudah disetujui oleh London dan Brussel. Pasalnya, kesepakatan itu berpotensi membuat Inggris tunduk kepada aturan-aturan Uni Eropa dan bisa membuat Irlandia Utara menjauh dari Inggris.
Ketua DUP Arlene Foster menegaskan akan mengkaji ulang dukungannya kepada pemerintah apabila draf Brexit mendapat pengesahan dari parlemen. Hal ini tentu akan menjadi ganjalan kala May juga harus menghadapi kubu oposisi yang dipimpin Jeremy Corbyn.
(ank/roy)
Theresa May mengatakan dalam kesepakatan tersebut Inggris tetap memiliki kewenangan untuk mengatur batas-batas wilayah dan anggarannya sendiri. Namun London akan membuat kebijakan yang serasi dengan Brussel sehingga menciptakan kepastian bagi para pelaku usaha.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker, dikutip dari Reuters.
Jika sampai gagal digolkan di Parlemen, May bisa saja dilengserkan dari posisinya atau yang lebih parahnya lagi, Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Berbicara mengenai pemungutan suara di parlemen, kondisinya memang tak terlalu bagus. Mantan Menteri Brexit Dominic Raab belum lama ini memproyeksikan bahwa draf Brexit akan ditolak oleh parlemen.
Raab, yang mengundurkan diri pada 15 November lalu karena ketidaksetujuannya terhadap draf Brexit, mengatakan bahwa pada titik tersebut (penolakan draf Brexit oleh Parlemen), opsi-opsi alternatif termasuk “No Deal exit” akan dipertimbangkan.
Lebih lanjut, ada tentangan dari Democratic Union Party (DUP) yang merupakan partai pendukung pemerintah. DUP menyatakan bakal menggagalkan draf Brexit yang sudah disetujui oleh London dan Brussel. Pasalnya, kesepakatan itu berpotensi membuat Inggris tunduk kepada aturan-aturan Uni Eropa dan bisa membuat Irlandia Utara menjauh dari Inggris.
Ketua DUP Arlene Foster menegaskan akan mengkaji ulang dukungannya kepada pemerintah apabila draf Brexit mendapat pengesahan dari parlemen. Hal ini tentu akan menjadi ganjalan kala May juga harus menghadapi kubu oposisi yang dipimpin Jeremy Corbyn.
(ank/roy)
Next Page
Pertemuan Trump-Xi Jingping Sia-Sia?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular