Saham Emiten Konstruksi Plat Merah Berguguran, Ini Sebabnya

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 November 2018 11:12
Pembayaran Terganggu?
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Walaupun belum jelas hingga kini, ada kekhawatiran dari para investor bahwa pembayaran yang terkait dengan kedua proyek tersebut akan menjadi terganggu. Apalagi, moratorium nampaknya akan berlangsung cukup lama. Menhub meminta penghentian pekerjaan proyek ini dilakukan dalam beberapa bulan ke depan atau jika dimungkinkan hingga jelang Lebaran tahun depan.

Pada awal pemerintahan Joko Widodo, saham-saham emiten konstruksi plat merah sempat dijagokan oleh investor seiring dengan ramainya proyek-proyek infrastruktur yang akan digarap. Namun, secara keseluruhan performanya justru tak menggembirakan.

Hal ini terkait dengan tekanan pada pos arus kas perusahaan. Walaupun pendapatan dan laba bersih emiten-emiten konstruksi plat merah membukukan kenaikan, namun pos arus kas membukukan angka negatif lantaran pembayaran atas proyek-proyek yang dibebankan dilakukan seletelah proses konstruksi dimulai.

Dengan adanya moratorium, pelaku pasar khawatir jika pembayaran dari pemerintah kepada para kontrakttor (dalam hal ini ADHI dan WIKA) akan kian terhambat dan membebani kondisi keuangannya.

Belum lagi jika moratorium ikut diberlakukan pada proyek-proyek infrastruktur lainnya. Inilah yang membuat saham-saham emiten konstruksi plat merah diluar ADHI dan WIKA ikut dilepas investor.

Pada 9 bulan pertama tahun 2018, ADHI membukukan penurunan bersih kas dan setara kas sebesar Rp 2,63 triliun. Sementara untuk WIKA, nilainya adalah sebesar Rp 2,76 triliun.


(ank/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular