Punya LDR di Atas 100%, Waktunya Injak Rem Penyaluran Kredit?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 November 2018 12:20
Bank OCBC NISP, Bank Panin dan Bank Maybank miliki LDR di atas 100%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank umum kegiatan usaha (BUKU) III sedang dihadapkan pada kondisi likuiditas yang ketat. Hal ini dikarenakan Pertumbuhan kredit yang tinggi sementara dana pihak ketiga (DPK) seret karena banyak diserap bank besar.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2018, loan to deposit ratio (LDR) bank umum mencapai 94,09%. LDR Bank BUKU IV mencapai 89,43%. LDR Bank BUKU III sebesar 103,22%. LDR bank BUKU II sebesar 90,91%. LDR bank BUKU I sebesar 83,91%.

Salah satunya Bank yang sedang bergulat dengan likuiditas ketat adalah OCBC NISP. LDR Bank OCBC NISP mencapai 100,91% pada akhir September 2018, tumbuh 11,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan LDR didorong oleh tingginya pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang mencapai 16% menjadi Rp 119,52 triliun pada akhir September 2018. Sementara DPK hanya tumbuh 3,2% menjadi Rp 118,44 triliun pada akhir September 2018.

Bank Panin punya LDR sebesar 109,16% pada kuartal III-2018. Angka ini meningkat dari sebelumnya 96,39%. Pada sembilan bulan pertama kredit Panin bertambah Rp 7,1 triliun menjadi Rp 147,55 triliun. Namun, DPK-nya turun 7,18% menjadi Rp 135,22 triliun.

Maybank Indonesia punya LDR yang cukup tinggi juga. Hingga September 2018, LDR-nya mencapai 114,82% padahal periode yang sama tahun lalu LDR menyentuh 99,09%.

Tingginya likuiditas ini dikarenakan penyaluran kredit yang tidak terlalu kencang, hanya tumbuh 7,8% menjadi Rp 131,21 trililun. Namun, dana pihak ketiga (DPK) malah anjlokm 6,9% menjadi Rp 110,83 triliun.

Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan, mengatakan bisa disimpulkan masalah utama perbankan saat ini bukanlah permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Isu utama, khususnya bagi bank BUKU 3 adalah tantangan menggalang likuiditas.

"Tantangan ini bisa diperkecil dengan menghambat pertumbuhan kredit atau menaikkan bunga simpanan untuk menggalang dana simpanan," ujar Fauzi beberapa waktu lalu seperti dikutip CNBC Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]



(roy/roy) Next Article Ekonomi Lemah, Perbankan Banjir Likuiditas

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular