Holding BUMN Perumahan akan Bangun Rumah Murah, Mungkinkah?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 November 2018 14:34
Ini sekaligus untuk membantu pemerintah mewujudkan Program Sejuta Rumah.
Foto: Konferensi pers BUMN (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pembentukan perusahaan induk (holding) Perumahan dan Pengembangan Kawasan, salah satunya adalah untuk membantu pemerintah membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini sekaligus untuk membantu pemerintah mewujudkan Program Sejuta Rumah.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro pembentukan perumahan ini bisa menyediakan rumah dengan harga terjangkau. ''Bagi holding perumahan, kalau bersatu bisa lakukan upaya efisiensi. Bantu pemerintah membangun rumah MBR," kata Aloysius pada saat paparan, Kamis (15/11/2018).

Dalam paparannya, Aloysius menyebutkan, ada lima manfaat terbentuknya perusahaan induk Perumahan dan Pengembangan Kawasan. Empat manfaat tersebut, yaitu; pertama membangun lebih banyak perumahan untuk mengatasi defisit rumah MBR.

Kedua, menjamin pengadaan rumah MBR secara berkelanjutan. Ketiga, mengutilisasi kompetensi menyeluruh di sektor infrastruktur dan komersial.

Keempat, menyediakan jasa berkualitas dan konsisten antar unit bisnis. Kelima, membuka peluang atas sinergi.

Menurut rencana, pemerintah akan menunjuk Perumnas sebagai perusahaan induk Perumahan dan Pengembangan Kawasan. Sementara anak usaha yang menjadi anggota holding perumahan dan pengembangan kawasan, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Virama Karya, PT Amarta Karya, PT Indah Karya, dan PT Bina Karya.
Sumber: Kementerian BUMNFoto: Kementerian BUMN
Sumber: Kementerian BUMN

Menurut rencana urutan waktu (time line) proses pembentukan holding akan dimulai pada Desember mendatang. Pada pekan ketiga Desember pemerintah akan menerbitkan Peratutan Pemerintah (PP) tentang penyertaan modal negara di Perumnas.

Kemudian Kementerian Keuangan menerbitkan keputusan terkait nilai inbreng di Perumnas dan langsung penandatanganan akta Inbreng. Terakhir, pada April atau Mei, merupakan tahap final pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) anggota holding.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menjabat, permerintah langsung membuat Program Sejuta Rumah yang harus dipenuhi setiap tahun. Namun selama empat tahun pemerintahah Jokowi berlangsung, target tersebut belum pernah tercapai.
(hps/ray) Next Article Rata-rata Laba BUMN Infrastruktur Naik 28,6%/Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular