Chandra Asri Petrochemical Tawarkan Obligasi Rp 500 M

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
16 November 2018 12:13
Chandra Asri tawarkan obligasi berkelanjutan II senilai Rp 500 M
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan segera menawarkan obligasi berkelanjutan II/tahap I/2018 senilai Rp 500 miliar.  

Obligasi ini menjadi bagian dari obligasi berkelanjutan II senilai total Rp 2 triliun dalam jangka waktu 2 tahun ke depan.  



Dalam prospektus ringkasnya hari ini, salah satu perusahaan milik Prajogo Pangestu tersebut akan membagi dua obligasi itu dengan tenor 3 tahun dan 5 tahun. 

Sebesar 80% dana dari penerbitan obligasi akan digunakan perseroan untuk pelunasan fasilitas pinjaman US$ 220 juta (saat ini setara Rp 3,2 triliun) dari The Siam Commercial Bank PCL dan Bangkok Bank PCL dan 20% di antaranya untuk belanja modal. 

Dari total fasilitas pinjaman US$ 220 juta itu, saldo pinjaman per September 2018 adalah US$ 26,4 juta (setara Rp 384,82 miliar). 

Belanja modal yang berencana dilakukan perseroan adalah meningkatkan kapasitas produksi dan atau diversifikasi produk, salah satunya membeli mesin pabrik methyl tert-butyl ether (MTBE) dan Butene-1 yang akan dimiliki anak usahanya yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI). 

Proses pembangunan pabrik MTBE dan Butene-1 pertama di Indonesia tersebut sudah dimulai perseroan pada awal tahun ini dengan menunjuk kontraktor.

Total dana pembangunan pabrik sekitar US$ 130,5 juta (setara Rp 1,9 triliun).
 

Dalam penerbitan obligasi itu, perseroan memanfaatkan jasa PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi penerbitan dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebagai wali amanat. 

Obligasi itu mendapatkan peringkat idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 

Surat utang baru itu akan ditawarkan dalam masa penawaran awal mulai hari ini hingga 30 November, distribusi elektronik 19 Desember, dan listing di bursa pada 20 Desember.

Saat ini, TPIA memiliki utang obligasi Rp 5,9 triliun.

Jumlah terbesar dari surat utang itu adalah dalam denominasi dolar AS senilai US$ 300 juta (setara Rp 4,4 triliun) yang berkupon 4,95% dan diterbitkan pada 2017 silam yang akan jatuh tempo pada 2024.
 

Saham emiten naik 1,03% siang ini menjadi Rp 4.900 dan membuat kapitalisasi pasarnya Rp 87,38 triliun. 

Chandra Asri Petrochemical merupakan hasil penggabungan PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri pada 2010. 

Tri Polyta mencatatkan sahamnya di bursa sejak 1996 dan pernah delisting pada 2003 akibat rugi bersih lima tahun berturut-turut dan dinyatakan gagal bayar utang pada 1999. Restrukturisasi utang Tri Polyta berhasil dirampungkan pada 2004.  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/gus) Next Article Harga Minyak Tinggi, Laba Chandra Asri Turun 33,79%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular