Harga Minyak Naik, Chandra Asri Proyeksi Laba 2018 Turun 20%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 November 2018 15:25
Chandra Asri sebut laba kinerja 2018 bisa turun hingga 20%
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memperkirakan perolehan laba kotor pada akhir tahun ini turun maksimal 20%. Nilai ini mulai tercermin dari margin laba kotor di kuartal III-2018 yang turun 19% menjadi senilai US$ 345,2 juta.

Head of Investor Relations TPIA Harry Tamin mengatakan fluktuasinya harga bahan bakar minyak sebagai salah satu bahan baku utama perseroan menjadi faktor pendorong melemahnya kinerja perseroan di 2018 dibandingkan tahun lalu.



Selain itu, harga bahan baku Naptha juga meningkat secara kuartalan di tengah permintaan yang tinggi dari kawasan Aasia Timur."Secara kuartalan harga Naptha di kuartal III saja meningkat menjadi US$ 640/MT dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 666/MT," ujarnya di Pacific Place, Kamis (1/11/18).

Sementara itu, penambahan kapasitas produksi petrokimia di Amerika Serikat, turut mengubah permintaan secara global. Hal ini didorong oleh pasar ekspor dari AS yang menyebar ke negara selain Cina akibat timbulnya perang dagang (trade war) antara kedua negara.

"Karena harga bahan baku mengikuti harga global, ditambah dengan AS saja tahun ini sudah menambah 3 juta ton untuk ekspor dari proyeksinya sebesar 10 juta ton. Jadi ada trade flow baru ya, jadi secara global memang beberapa tahun kedepan akan lebih challenge pasarnya," tambah Kartika Setiabudy, General Manager Financial Planning & Support TPIA dalam kesempatan yang sama.

Meskipun sekitar 75% produk perseroan diserap langsung oleh pasar dalam negeri dengan 300 lebih customer, namun 25% produk TPIA dijual secara ekspor."Sebenarnya ada teknikal reason kami ekspor ya, produk ekspor seperti Py-Gas itu dibutuhkan disana karena diolah lebih lanjut. Sedangkan di Indonesia tidak ada fasilitasnya," tambah Harry.

Namun, perseroan mengantisipasi hal ini dengan melakukan penambahan kapasitas produknya terutama untuk diserap di dalam negeri seperti peningkatan kapasitas produksi pabrik butadiene dari 130 ribu ton per tahun menjadi 137 ribu ton per tahun.

Lalu perseroan juga tengah menyelesaikan pabrik polyethylene yang ditargetkan bisa rampung pada akhir 2019 dengan target produksi 400 ribu per tahun.
 
(gus) Next Article Harga Minyak Tinggi, Laba Chandra Asri Turun 33,79%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular