
Kembangkan Digital Banking, Mandiri Siapkan Rp 2,96 T
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
15 November 2018 15:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Menghadapi tantangan di era digitalisasi yang semakin berkembang, perbankan berlomba dalam mengembangkan sistem teknologi informasi mereka agar mampu bersaing dengan pelaku industri keuangan baru seperti perusahaan financial technology (Fintech).
Salah satunya adalah Bank Mandiri yang tengah menyiapkan dana sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,96 triliun (US$1 = Rp 14.800) untuk pengembangan sistem teknologi informasi digital mereka tahun depan.
"Sekitar US$ 200 juta tahun depan. Pertama, untuk server. Jadi perluasan dari sisi kapasitas server. Kedua, untuk buat aplikasi-aplikasi baru bersama bank digital," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan dana tersebut bukan merupakan pendanaan dari luar, melainkan hasil pendanaan dari internal Bank Mandiri sendiri.
Sementara bicara soal pengembangan server, Tiko mengaku akan membangun server secara fisik sebelum memanfaatkan jaringan sistem cloud seperti kebanyakan perusahaan startup atau fintech.
"Memang kami juga lagi menjajaki cloud [computing]. Mungkin nanti kalau kami bisa bangun private cloud yang aman, kami akan pindah ke private cloud, tapi sebelum private cloud mulai bisa kami expand, kami mau tidak mau harus bangun server karena memang transaksi per detik Bank Mandiri itu meningkatnya tajam ya," kata Tiko.
Ia pun memberi gambaran bahwa dalam transaksi pembayaran per detik yang tercatat dari nasabah Bank Mandiri dapat mencapai tiga ribu transaksi per detik. Didukung dengan jumlah pengguna untuk mobile banking dari Mandiri Online sendiri yang saat ini sudah mencapai 1,8 juta akun.
"Hal ini tentu membutuhkan kapasitas processing yang besar supaya tidak terjadi bottle neck," kata Tiko.
Selama tiga tahun terakhir, Bank Mandiri telah menginvestasikan dananya untuk pengembangan sistem teknologi informasi sekitar US$ 400 juta, kata Tiko. Lebih lanjut ia menegaskan, perusahaannya akan terus berkomitmen memberikan kenyamanan melalui teknologi agar dapat terus menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah.
(roy) Next Article Strategi Bank Mandiri Hadapi Revolusi Industri 4.0
Salah satunya adalah Bank Mandiri yang tengah menyiapkan dana sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,96 triliun (US$1 = Rp 14.800) untuk pengembangan sistem teknologi informasi digital mereka tahun depan.
"Sekitar US$ 200 juta tahun depan. Pertama, untuk server. Jadi perluasan dari sisi kapasitas server. Kedua, untuk buat aplikasi-aplikasi baru bersama bank digital," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (15/11/2018).
"Memang kami juga lagi menjajaki cloud [computing]. Mungkin nanti kalau kami bisa bangun private cloud yang aman, kami akan pindah ke private cloud, tapi sebelum private cloud mulai bisa kami expand, kami mau tidak mau harus bangun server karena memang transaksi per detik Bank Mandiri itu meningkatnya tajam ya," kata Tiko.
Ia pun memberi gambaran bahwa dalam transaksi pembayaran per detik yang tercatat dari nasabah Bank Mandiri dapat mencapai tiga ribu transaksi per detik. Didukung dengan jumlah pengguna untuk mobile banking dari Mandiri Online sendiri yang saat ini sudah mencapai 1,8 juta akun.
"Hal ini tentu membutuhkan kapasitas processing yang besar supaya tidak terjadi bottle neck," kata Tiko.
Selama tiga tahun terakhir, Bank Mandiri telah menginvestasikan dananya untuk pengembangan sistem teknologi informasi sekitar US$ 400 juta, kata Tiko. Lebih lanjut ia menegaskan, perusahaannya akan terus berkomitmen memberikan kenyamanan melalui teknologi agar dapat terus menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah.
(roy) Next Article Strategi Bank Mandiri Hadapi Revolusi Industri 4.0
Most Popular