
Setelah Berdarah-darah, Pergerakan Wall Street Masih Lesu
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 November 2018 06:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street masih bergejolak pada perdagangan hari Selasa (13/11/2018) dan gagal menemukan kembali pijakannya setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi sehari sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,4% ke 25.286,49 sementara S&P 500 terkoreksi 0,2% menjadi 2.722,18 dan mencatatkan pelemahan dalam empat hari berturut-turut. Nasdaq Composite ditutup stagnan di 7.200,87.
Namun, indeks-indeks acuan ini sempat menguat dan menyentuh posisi tertingginya di hari Selasa setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengonfirmasi kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sedang membuka kembali pembicaraan perdagangan. Saat itu, Dow Jones menguat lebih dari 100 poin, S&P 500 melompat 1%, dan Nasdaq melesat 1,6%.
Saham-saham kembali melemah setelah Apple bergerak turun. Selain itu, sektor energi juga terseret oleh anjloknya harga minyak dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk hari Selasa, dilansir dari CNBC International.
Sehari sebelumnya, Wall Street anjlok 2% lebih setelah saham Apple turun dalam. Saham raksasa teknologi asal AS ini terperosok setelah salah satu pemasok pentingnya, Lumentum Holdings, memangkas proyeksi kinerja tahunannya.
CEO Lumentum Alan Lowe mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu pelanggan terbesarnya meminta perusahaan untuk mengurangi pengiriman produknya. Dalam pelaporan perusahaan sebelumnya, Lumentum menyatakan Apple adalah konsumen terbesarnya dan berkontribusi pada sekitar 30% dari pendapatan perusahaan.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average melemah 0,4% ke 25.286,49 sementara S&P 500 terkoreksi 0,2% menjadi 2.722,18 dan mencatatkan pelemahan dalam empat hari berturut-turut. Nasdaq Composite ditutup stagnan di 7.200,87.
Namun, indeks-indeks acuan ini sempat menguat dan menyentuh posisi tertingginya di hari Selasa setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengonfirmasi kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sedang membuka kembali pembicaraan perdagangan. Saat itu, Dow Jones menguat lebih dari 100 poin, S&P 500 melompat 1%, dan Nasdaq melesat 1,6%.
Sehari sebelumnya, Wall Street anjlok 2% lebih setelah saham Apple turun dalam. Saham raksasa teknologi asal AS ini terperosok setelah salah satu pemasok pentingnya, Lumentum Holdings, memangkas proyeksi kinerja tahunannya.
CEO Lumentum Alan Lowe mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu pelanggan terbesarnya meminta perusahaan untuk mengurangi pengiriman produknya. Dalam pelaporan perusahaan sebelumnya, Lumentum menyatakan Apple adalah konsumen terbesarnya dan berkontribusi pada sekitar 30% dari pendapatan perusahaan.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular